IDEAtimes.id, MAKASSAR – Partai Golkar Sulawesi Selatan masih berambisi mempertahankan kursi Ketua DPRD Sulsel.
Ambisi tersebut setelah Pemilu 2019 Golkar berhasil merebut kursi Ketua DPRD Sulsel.
Untuk mewujudkan itu, Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe menargetkan sedikitnya 15 kursi dari 11 Daerah Pemilihan untuk DPRD Provinsi.
“Target kita 17 kursi tapi capaiannya bisa saja 15 kursi. Artinya Ketua DPRD masih milik Golkar.” ungkap TP akronimnya kepada awak media, Jumat, (2/2).
Golkar Sulsel sendiri berhasil mendapatkan dua kursi di dua Dapil yaitu Dapil 11 Luwu Raya dan Dapil 6 Maros – Pangkep – Barru – Parepare.
“Untuk 11 dapil itu historynya semua terisi, dua yang lebih dari 1 yaitu dapil 6 dan 11. dapil 11 secara kasat mata lemah karena Andi Hatta dan Taqwa Muller sudah hilang tapi saya mampu mengambil solusi yang baik.” kata dia.
“Pertama saya dongkrak ketua DPRD Palopo naik kelas jadi saya anggap aman, yang kedua saya support Bupati Luwu Utara untuk mencari SDM yang handal apalagi posisinya kepala daerah. Dan alhamdulillah ada dua kader dari Ibu Indah dan ada dari Lutim Ibu Herianti jadi berpotensi tiga kursi.” jelasnya.
Selain itu, Taufan Pawe juga mengaku mengandalkan nama-nama baru di Golkar Dapil 11 Luwu Raya seperti Baharman Supri, Andi Surahman serta incumbent Marten Rante Tondok.
Sementara untuk Dapil 6 kata dia, Golkar masih berusaha mempertahankan dua kursi meski Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika tidak lagi nyaleg.
“Jadi saya sampaikan ke semua caleg gandeng saya, semua nol rupia. Dan peluang dua kursi kita juga kembali terbuka karena ada Ketua DPRD Maros.” jelasnya.
Di Dapil Toraja – Toraja Utara, mantan Wali Kota Parepare itu juga menargetkan dua kursi untuk DPRD Sulsel.
“Potensi Toraja – Torut dua kursi karena ada anak bupati, istri bupati jadi target kita dua kursi di dapil itu aman.” bebernya.
“Jadi target kita 19 kursi tapi capaian 17 kursi sehingga nanti di Pilgub bisa mengusung dan sekarang kita berharap ada 4 dapil bertambah kursinya dari 11 dapil. Dan semua yang saya sampaikan ini terukur bukan asal ngomong.” tutupnya. (*)