IDEAtimes.id, MAKASSAR – Anggota DPRD Sulawesi Selatan John Rende Mangontan atau JRM bersilaturahmi dengan MUI Tana Toraja.
Silaturahmi yang digelar, Rabu, (27/3) itu juga dihadiri sejumlah ormas Islam dan TNI – Polri.
Hal ini dilakukan buntut dari postingannya di grup WhatsApp beberapa waktu lalu yang mengunggah foto babi guling disertai tulisan Buka Puasa Yuk.
Di hadapan ormas Islam, Politisi Golkat ini menyampaikan permohonan maafnya dari lubuk hati yang paling dalam atas kesalahannya tersebut.
“Saya John Rende Mangontan menyampaikan permohonan maaf yang sedalam – dalamnya kepada semua umat Islam baik yang ada di Tana Toraja, yang ada di Group WhatsApp Pilkada Tana Toraja dan dimanapun berada ataupun kepada yang merasa tersinggung atas kehilapan saya beberapa waktu yang lalu di salah satu group WhatsApp Pileg dan Pilkada Toraja 2024.” tulis JRM dalam keterangannya, Rabu, (27/3).
“Kronologis kejadian awalnya kami bahas hasil Survey dan Poling Pilkada calon Bupati Tana Toraja di Group Pileg dan Pilkada Toraja dimana hasil survey yang diberitakan beberapa media saya tertinggi dari bakal calon lainnya sehingga ini jadi bahan diskusi kami cukup lama.” tambahnya.
Kemudian lanjut JRM, dia memposting gambar babi guling dengab tulisan ajakan buka puasa namun dianggap sebagai candaan belaka.
“Tiba -tiba saya munculkan bahasa candaan saya mengirim gambar babi dan tulisan buka puasa tapi maksud saya hanya candaan karena sudah biasa kami candaan-candaan dalam group tiba-tiba muncul salah satu anggota group marah-marah dan saya jawab kok tiba-tiba muncul dan marah-marah saya juga sampaikan kalau kita tersinggung saya minta maaf tapi puasa bukan dikenal dan dilaksanakan umat muslim tapi kami Kristen juga laksanakan.” jelasnya.
“Saya juga japri secara pribadi dan jelaskan sedetail-detailnya dan beliau memahami tapi terlanjur dia sebarkan dan dimanfaatkan orang akhirnya begini jadinya.” beber dia.
John menegaskan jika postingannya tersebut tidak ada maksud atau niat untuk melecehkan, menghina serta merendahkan Islam.
“Dari lubuk hati saya yang paling dalam tidak ada maksud atau niat untuk melecehkan, menghina atau merendahkan agama Islam, apalagi sejak saya kecil hingga Dewasa dan dari saya nuntut ilmu hingga saya kerja saya selalu ditengah tengah umat muslim serta saya duduk di DPRD saya didukung oleh org tua dan saudara-saudara saya muslim, masa saya sebodoh itu mau kucilkan atau mau fitnah umat muslim? Tapi saya sadar bahwa apapun alasannya inilah akibat kebodohan, kehilapan dan kecerobohan saya.” tegasnya.
“Sejak saya dipercayakan masyarakat duduk di DPRD Prov Sul Sel saya berupaya tingkatkan pelayanan Tolerasin umat beragama baik seperti, mendukung percepatan Pembangunan Gereja dan Masjid di Toraja, mendukung dan memfasilitasi terselenggaranya MTQ maupun kegiatan hari-hari raya Gerejawi di Toraja, Setiap bulan suci Ramadan saya senantiasa lakuka safari Ramadan.” tuturnya.
Dia pun berharap masyarakat khususnya umat Islam dapat menerima permohonan maafnya secara terbuka.
“Dari persoalan ini Saya mohon dengan segala kerendahan hati untuk minta maaf atas kegaduhan ini. Kiranya kita semua bisa menerima Permintaan Maaf saya dengan penuh kerendahan hati agar tidak mengganggu keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara.” tutupnya. (**)