Rabu, Maret 12, 2025

Prediksi Tiga Paslon di Pilwalkot Makassar, Begini Peluang dan Tantangan untuk Menang

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Tiga pasangan calon (Paslon) diprediksi akan bertarung di Pemilihan Wali Kota Makassar (Pilwali) 2024.

Mereka adalah Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham (MULIA), Indira Yusuf Ismail – Ilham Fauzi A.U (INImi) dan Andi Seto Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI).

Ketiga paslon ini telah mendapatkan cukup partai dan kursi sebagai persyaratan untuk mendaftar di KPU pada 27 Agustus mendatang.

Pasangan MULIA sendiri diusung Golkar – Demokrat – Perindo (10), Indira – Ilham Fauzi diusung PPP – PKB (10) dan Seto – Rezki diusung NasDem – Gerindra – PSI (13).

Lantas bagaimana peluang ketiganya ?

Pengamat Politik Dedi Alamsyah mengatakan, semua kandidat akan bekerja berdasarkan strategi tim pemenangan.

Namun kata Dedi, ada kandidat yang memang diuntungkan oleh beberapa faktor yang bisa membuat kerja timnya lebih muda.

Munafri Arifuddin misalnya kata Abangda sapaannya, sebagai orang yang kalah dua kali tentu tidak akan mengulang kesalahan yang sama.

“Sebagai orang yang pernah maju Appi pasti tahu gimana untuk menang dan gak gagal lagi.” jelas Dedi, Senin, (19/8).

“Apalagi saya lihat timnya sejauh ini cukup solid meski yang keliatan baru Golkar. Meskipun Golkar sendiri terakhir menang di Pilwali terakhir 2008 silam. Ini artinya Golkar belum mumpuni setelah era IAS.” tambahnya.

Untuk Indira beber Dedi, dia lebih diuntungkan sebagai istri seorang Wali Kota sekarang Danny Pomanto.

Meski demikian, itu tidak menjamin bahwa pemilih Danny Pomanto akan sepenuhnya memilih Indira di Pilwali.

“Indira tentu diuntungkan sebagai istri incumbent meskipun pemilih Danny belum tentu mau pilih Indira tapi dia diuntungkan salah satu faktor yaitu gender dan
diuntungkan memiliki perangkat sistem.” katanya.

“Yah bisa dibilang terkesan aji mumpung dan agak susah dipembagian pundi-pundinya karena suaminya kan maju di Pilgub. Dan Butuh alasan kuat agar pemilih DP di Pilgub untuk wilayah Makassar mau pilih indira di pilwali.” urainya.

Sementara Andi Seto Asapa terkendala persoalan pernah menjabat sebagai bupati di Sinjai.

Dedi beranggapan, Seto belum bisa menjual keberhasilan kepemimpinannnya di Sinjai selamai menjabat Bupati.

“Keberhasilan di Sinjai bisa menjadi tolak ukur sebenarnya sehingga saya pikir modal Seto di Makassar agak lemah.” ungkapnya.

“Apalagi soal perangkat pemenangan partai, kan baru NasDem dan Gerindra yang gerak, kalau relawan saya liat tidak massif.” akunya.

Menutup analisisnya, Dedi menegaskan jika semua kandidat harus bekerja ekstra dan mampu meyakinkan pemilih dibawah.

“Kerjanya harus rapih dan bagaimana kandidat bisa meyakinkan pemilih bahwa mereka yang terbaik. Itu tugas utama, karena siapa yang kuasai medan dan paham karakteristik pemilih dia pasti menang.” tutup CEO Duta Politika Indonesia (DPI) itu. (**)

spot_img
Terkini

Antisipasi Peminjaman, Wali Kota Appi Akan Pasang GPS untuk Kendaraan Dinas Pemkot 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengumpulkan seluruh kepala bagian dan kepala sub bagian di bawah naungan...
Terkait
Terkini

Antisipasi Peminjaman, Wali Kota Appi Akan Pasang GPS untuk Kendaraan Dinas Pemkot 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengumpulkan seluruh kepala bagian dan kepala sub bagian di bawah naungan...

Berita Lainnya