Jumat, Mei 16, 2025

Mampukah Appi-Aliyah Mencapai Kesuksesan Danny Memimpin Kota Makassar ?

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kepemimpinan Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar hampir 10 tahun masih membekas.

Berbagai capaian diraih Danny sejak mulai menjabat 2014-2019 hingga 2020-2024 sebagai Wali Kota.

Terbukti, dalam kurun waktu 9 tahun, Danny berhasil menyumbangkan 417 penghargaan untuk kota Makassar.

Tentu, itu bukan hal muda bagi seorang Wali Kota terlebih memimpin kota Makassar dengan segudang permasalahan.

Tak hanya penghargaan, Danny bahkan juga berhasil meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Memimpin kota berlabel Kota Demonstrasi, Danny berhasil mengubah wajah Makassar menjadi kota dengan LPPD nomor 1 di Indonesia.

Begitupun pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Makassar yang awalnya masih dikisaran Rp 500-600 Milyar.

Lalu pada masa kepemimpinan Danny periode pertama PAD Makassar tembus Rp 1,3 Triliun.

Dan menutup periode ke 2 nya Danny berhasil Rp 1,6 Triliun. Naik tiga kali lipat.

“Ini gambaran kerja kerja kita semua. Bahu-membahu di segala kondisi. Saya sebelum jadi wali kota banyak belajar dengan pemimpin yang membangun kotanya. Ternyata kekuatan pemimpin dan kekompakan jajarannya dilihat dari PADnya. Artinya seberapa banyak pun penghargaan yang kita miliki. Tidak ada apa-apanya jika PAD kita turun,” tuturnya.

Bisakah Appi – Aliyah Melewati kesuksesan Danny Pomanto ?

Direktur Profetik Institut Asratillah mengungkapkan, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang baru mampu melewati capaian itu.

“Saya pikir Appi-Aliyah akan mampu mengukir prestasi yang lebih baik dibanding DP. Dan optimisme ini disampaikan sendiri oleh DP di hadapan para OPDnya saat Rakor kemarin.” ungkap Asratillah, Jumat, (22/2).

“Memang pak DP berhasil menaikkan PAD kota Makassar, tetapi ada beberapa hal yang mesti dibenahi, dan menjadi PR Appi-Aliyah.” tambahnya.

Asratillah menjabatkan, seklumat permasalahan yang ditinggalkan kepemimpinan DP.

“Seperti persoalan banjir, sampai hari ini luas daerah yang banjir semakin bertambah, belum lagi intensitas banjir dalam setahun semakin meningkat.” ujarnya.

“Koefisien dini di Kota Makassar juga belum semakin membaik, disertai pertumbuhan ekonomi yang stagnan.
Ini berarti kesejahteraan warga di Kota Makassar, belum mengalami peningkatan signifikan dalam 5 tahun terakhir.” lanjutnya.

Kemudian dalam hal tata kelola pemerintahan, penempatan SDM pada posisinya di OPD-OPD yang ada masih belum sepenuhnya memenuhi prinsip meritokrasi.

Kata Asra, belum ada mekanisme assesment yang jelas di internal pemerintah kota.

Asra berdalih, semua patut berbangga dengan segala penghargaan yang didapatkan Kota Makassar selama DP menjadi wali kota.

Akan tetapi, rakyat sebenarnya tidak terlalu butuh dengan penghargaan dan pencitraan kota.

” Yang ditunggu masyarakat adalah langkah konkrit yang berkontribusi langsung pada kesejahteraan ekonomi mereka.” jelasnya lagi.

Dia pun membeberkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi kepemimpinan Appi – Aliyah ke depan.

“Salah satu tantangan periode Appi-Aliyah ke depan adalah kondisi keuangan negara yang lagi tidak baik-baik saja. Tentu ini mesti disiasati, Appi-Aliyah mesti fokus pada program-program prioritasnya yang bisa mendongkrak daya beli masyarakat, mengurangi beban ekonomi rumah tangga terutama segmen miskin dan miskin ekstrem, dan fokus memberdayakan sektor UMKM.” tutup dia. (*)

spot_img
Terkini

Gerindra Soroti Appi-Aliyah Jelang 100 Hari Kerja : Fokus Urus Rakyat, Jangan Sibuk Kejar Ketua Partai

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Makassar, Kasrudi menyoroti performa Wali Kota dan Wakil Wali Kota...
Terkait
Terkini

Gerindra Soroti Appi-Aliyah Jelang 100 Hari Kerja : Fokus Urus Rakyat, Jangan Sibuk Kejar Ketua Partai

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Makassar, Kasrudi menyoroti performa Wali Kota dan Wakil Wali Kota...

Berita Lainnya