IDEAtimes.id, MAKASSAR – DPD II KNPI Kota Makassar merespons sanksi larangan bermain bek PSM Makassar Yuran Fernandes selama satu musim atau 12 bulan.
Sebagaimana diketahui, Komdis PSSI melarang Yuran Fernandes berkecimpung 12 bulan di sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan denda Rp 25 juta.
Hal ini buntut kritikan bek nomor punggung 4 PSM Makassar itu terhadap persepakbolaan Indonesia di Instagram Storynya @yur4anfernandes pada Sabtu (3/5/2025) lalu.
Plt Ketua KNPI Kota Makassar Syamsul Bahri Majjaga mengecam keras sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI terhadap Yuran.
Sul sapaan akrabnya mengatakan, seharusnya apa yang disampaikan oleh Yuran harus diselidiki dan dicari tahu kebenarannya.
“Sanksi ini menegaskan bahwa pihak PSSI anti terhadap kritik, apalagi kritik yang di layangkan oleh Yuran Fernandes melalui media sosial adalah situasi yang memang kami anggap sebagai sebuah fakta,” Kata Zul Majjaga, Minggu 10 Mei 2024
Ia menilai bahwa apa yang disampaikan oleh Yuran Fernandes seharusnya menjadi energi positif untuk pengurus PSSI agar membenahi keseluruhan sistem persepakbolaan di Indonesia
“Seharusnya pengurus PSSI lebih bisa membuka diri atas kritikan pemain sepakbola di Indonesia, mereka ini juga dilindungi oleh undang-undang untuk bersuara demi kemajuan sepakbola kita,” ungkapnya.
Dia oun mendukung manajemen PSM Makassar untuk melakukan banding atas putusan tersebut.
KNPI Makassar juga mendesak agar komite disiplin PSSI bisa mencabut dan membatalkan putusan sanksi yang dijatuhkan kepada Yuran Fernandes
“Kita berharap pengurus PSSI bisa lebih bijak melihat situasi ini, hukuman yang di jatuhkan kepada Yuran Fernandes tentu sangat merugikan pihak pemain maupun pihak PSM Makassar,” Urainya
Ia mengungkap bila sanksi ini tidak di cabut maka kedepan seluruh pemain maupun club sepakbola di Indonesia akan takut untuk bersuara demi perbaikan sepakbola di tanah air.
“Ini bahaya, ini seperti pembungkaman demokrasi atas sikap setiap individu baik dari pemain maupun pihak club sepakbola dalam menyampaikan pendapat. bahayanya para mafia sepakbola tentu semakin leluasa untuk mengatur jalannya sistem dan pertandingan sepakbola di Indonesia,” Ungkapnya
Sul juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan terkhusus para pecinta PSM di seluruh Indonesia untuk mengawal kasus ini hingga sanksi terhadap pemain PSM Yuran Fernandes di batalkan oleh PSSI.
“Ini bukan hanya tentang Yuran dan PSM Makassar semata, tetapi ini tentang masa depan sepakbola di Indonesia yang lebih baik,” harapnya.
Dirinya juga menyoroti sikap tertutup dari Ketua PSSI Erick Thohir atas sanksi yang yang di jatuhkan kepada Yuran Fernandes.
“Kalau pengurus PSSI anti di kritik dan Bapak Erick Thohir tidak bisa lagi mengurus PSSI, lebih baik mundur,” tuturnya. (*)