IDEAtimes.id, MAKASSAR – Keseriusan Munafri Arifuddin bertarung di Musda Golkar Sulawesi Selatan terus ditunjukkan ke publik.
Setelah bertemu Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu, Appi sapaan Wali Kota Makassar kembali melakukan road show.
Appi melakukan road show ke sejumlah DPD II Partai Golkar yang ada di Sulawesi Selatan menjelang Musyawarah Daerah.
“Saya duduk bersama para Ketua DPD II Partai Golkar se-Sulawesi Selatan, berbincang hangat soal harapan, tantangan, dan langkah bersama menyambut Musda Partai Golkar.” kata Appi dalam road shownya.
“Kami sama-sama percaya, kekuatan Golkar bukan cuma soal struktur. Tapi soal kebersamaan, saling dengar, dan semangat untuk terus memperbaiki diri.” ujar dia.
Di Musda Golkar Sulsel, Appi akan berhadapan dengan beberapa tokoh politik Sulsel seperti Ilham Arief Sirajuddin, Adnan Purichta Ihsan hingga Fahsar Padjalangi.
Menanggapi itu, CEO PT Duta Politika Indonesia atau DPI Dedi Alamsyah mengatakan Appi seakan memberi sinyal untuk bertarung di Pilgub Sulsel 2030 mendatang.
“Kalau saya membaca bisa jadi memang agendanya Pilgub Sulsel 2030, soalnya yang menjadi Ketua Golkar Sulsel biasanya maju Pilgub.” ungkap Dedi saat dihubungi, Selasa, (13/5).
“Misal Amin Syam, kemudian SYL, NH, dan kemarin pak TP mau juga tapi ruangnya tidak ada, dan memang Golkar seperti itu, jadi kalau Appi yang jabat Ketua Golkar maka bukan tak mungkin menatap (Pilgub).” bebernya.
Lebih jauh, jika memang Appi menatap itu, maka secara otomatis pintu Ilham Arief Sirajuddin akan tertutup melalui partai Golkar.
“Pak IAS memang masuk bursa calon ketua tapi kalau mislanya Appi yang jadi maka IAS tidak ada jalur lagi pakai Golkar untuk Pilgub Sulsel.” tambahnya.
“Cuma Appi akan berhadapan dengan gerbong besar seperti Amran Sulaiman, Fadil Imran, nah Apakah dia mau maju atau jadi 02, tapi masa itu, ini Golkar loh, bukan partai baru.” tegasnya.
Dedi pun menyarankan Appi agar belajar ke mantan Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto sebelum bertindak lebih jauh.
“Yah pak Appi baru sekali menjadi Wali Kota, barusan ini, lebih baik belajar dulu sama pak DP bagaimana hitungannya, kemudian bagaimana kemarin dia melawan gerbong Amran. Itu harus dipelajari.” cetusnya.
Akan tetapi, Dedi menegaskan jika ini akan menjadi awal perpecahan hubungan politik antara IAS dan Appi setelah memenangkan Pilwalkot bersama.
“Cuma saya ingatkan bahwa jika begini kondisinya, maka awal perpecahan Appi dan IAS akan dimulai, ini amatan saya entah terjadi atau tidak tapi kalau politik biasanya merembes berbagai masalah.” tandas dia. (*)