Jumat, Juli 11, 2025

Dua Kali Ketua DPRD Tidak Hadiri Pelantikan yang Digelar Wali Kota Makassar

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Ketua DPRD kota Makassar Supratman sudah dua kali tidak hadir dalam kegiatan resmi Pemerintah kota Makassar.

Politisi NasDem itu tak terlihat di dua momen penting saat Wali Kota menggelar pelantikan pejabat.

Yang pertama, saat Wali Kota melantik Sekretaris Daerah (Sekda) definitif Andi Zulkifly Nanda.

Saat pelantikan, hanya terlihat Wakil Ketua DPRD Suharmika yang merupakan Sekretaris Partai Golkar Makassar.

Ketidakhadiran Supra di pelantikan itu tanpa diketahui penyebab pastinya.

Terbaru, Supra lagi-lagi tidak muncul saat Appi sapaan Wali Kota Makassar melantik 46 pejabat eselon II dan III.

Pelantikan yang berlangsung Senin, (16/6) itu dihadiri seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) minus Supra.

Pelantikan dihadiri Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa, Kapolrestababes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, S.H., S.I.K., M.Si. dan juga jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Lagi, tidak ada kabar terkait ketidakhadiran anggota DPRD 3 Periode itu.

Dihubungi Rabu, (18/6), Supra tidak memberi respons atau pun jawaban.

Tak sampai disitu, Redaksi mencoba menghubungi Sekretaris DPRD kota Makassar namun juga tak mendapat respons.

Appi Lantik 46 Pejabat Tanpa Intervensi

Wali Kota Makassar Munafri usai melantik menegaskan bahwa rotasi dan mutasi jabatan adalah bagian dari dinamika normal dalam sistem pemerintahan.

“Pelantikan ini adalah sebuah proses yang berjalan dalam lingkup sebuah pemerintahan. Bolak-balik antara satu posisi dengan yang lainnya adalah hal yang sangat umum,” jelas Munafri, usai melantik pejabat baru di kantor Balai Kota Makassar, Senin (16/6/2025).

Lebih lanjut, politisi Golkar itu menyebutkan bahwa proses pelantikan ini dilakukan berdasarkan evaluasi kinerja serta kebutuhan organisasi, bukan karena faktor kedekatan personal, keluarga, maupun kesamaan latar belakang.

“Apa yang kita lakukan hari ini adalah sebuah proses bersama yang bisa meningkatkan dan membawa kita pada pencapaian target pembangunan yang lebih cepat,” tegas Munafri.

Munafri juga menyinggung masa awal dirinya memimpin, di mana selama empat bulan terakhir telah dilakukan proses pengamatan dan evaluasi di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).

Ia menyebutkan, setiap era pemerintahan memiliki sistem dan strategi yang berbeda, namun pembangunan tetaplah berkelanjutan.

“Pembangunan ini adalah proses berkelanjutan. Bukan meninggalkan yang lama, tetapi melanjutkan dan menyempurnakan. Pergeseran ini adalah cara memaksimalkan kinerja,” tutur Ketua IKA FH Unhas itu.

Dia menegaskan, dengan semangat membangun tim manajemen pemerintahan yang kuat dan saling mendukung, Munafri berharap Pemerintah Kota Makassar mampu bergerak lebih cepat dan tepat dalam mencapai target pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam arahannya, Munafri menekankan pentingnya kolaborasi lintas SKPD tanpa ego sektoral. Ia mengingatkan bahwa tidak ada organisasi perangkat daerah yang bisa bekerja sendirian tanpa dukungan satu sama lain.

“Di pemerintah kota ini tidak boleh dibangun ego sektoral, tidak boleh ada SKPD eksklusif. Semua harus saling support untuk hasil yang berdampak bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia kemudian menekankan sejumlah tantangan prioritas yang harus segera direspons cepat oleh SKPD terkait, seperti penerimaan siswa baru di sektor pendidikan, penanganan isu sosial melalui Dinas Sosial, dan program-program krusial lainnya.

Munafri juga menanggapi dinamika publik mengenai susunan “kabinet” baru yang beredar di masyarakat dalam beberapa hari terakhir.

“Beberapa hari yang lalu beredar berbagai macam susunan kabinet. Tapi tidak semua yang ada di dalam list itu bisa terlantik. Ini adalah proses gerbong yang akan terus bergerak dengan cepat dan kuat,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Appi juga memberi semangat kepada seluruh ASN yang baru dilantik maupun yang tidak mendapat posisi baru. Menurutnya, karier adalah proses yang tak selalu instan, namun harus dijalani dengan komitmen dan profesionalisme.

“Saya tahu ada yang sering sekali dilantik, ada juga yang baru merasakan jabatan setelah tujuh tahun. Tapi ini adalah proses. Tidak ada suka atau tidak suka, yang ada adalah kompetensi,” ungkapnya.

Terakhir, Wali Kota Munafri menegaskan bahwa tidak ada intervensi dalam proses mutasi dan rotasi ini. Semua murni berdasarkan penilaian objektif dan kebutuhan pemerintahan.

“Saya sangat menghargai kecerdasan dan inovasi. Jabatan tidak diberikan karena hubungan keluarga, pertemanan, atau latar belakang agama. Ini soal kapabilitas dan kompetensi,” pungkasnya. (*)

spot_img
Terkini

Bupati Luwu Timur Larang Kios Jual Obat Komix Hingga Lem Fox

IDEAtimes.id, LUWU TIMUR -Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bergerak cepat merespons kekhawatiran masyarakat terkait maraknya penyalahgunaan obat dan zat kimia...
Terkait
Terkini

Bupati Luwu Timur Larang Kios Jual Obat Komix Hingga Lem Fox

IDEAtimes.id, LUWU TIMUR -Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bergerak cepat merespons kekhawatiran masyarakat terkait maraknya penyalahgunaan obat dan zat kimia...

Berita Lainnya