Kamis, Juli 10, 2025

Sebelum Ledakkan Gunung untuk Ambil Emas, Masmindo Ternyata Gelar Prosesi Adat di Kedatuan Luwu

Terkait

IDEAtimes.id, LUWU – PT Masmindo Dwi Area sudah mulai melakukan peledakan atau blasting gunung yang masuk wilayah konsesi tambang emas di Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel.

Peledakan pegunungan oleh PT Masmindo diketahui setalah beredar sebuah video pendek yang memperlihatkan ledakan hebat di wilayah pegunungan hijau.

Dalam rekaman tersebut, tampak material beterbangan ke udara disertai dentuman keras.

Kasi Humas Polres Luwu IPTU Yakobus Rimpung membenarkan video aktivitas peledakan gunung oleh PT Masmindo.

“Benar bahwa ledakan tersebut merupakan kegiatan blasting yang dilakukan oleh PT. Masmindo Dwi Area,” kata Yakobus Rimpung dalam pesan WhatsApp kepada media, Selasa.

Yakobus menyebut, PT Masmindo melakukan peledakan mulai pukul 12.48 WITA dan dilakukan oleh tim blasting dari PT Orica Mining Services.

Ia mengatakan, peledakan gunung dikendalikan dari pos kontrol blasting dengan jarak aman 500 meter.

“Seluruh rangkaian kegiatan berakhir sekitar pukul 14.00 WITA,” kata Yakobus.

Prosesi Adat Sebelum Peledakan

Namun ternyata, sebelum melakukan peledakan atau blasting, PT Masmindo Dwi Area lebih dulu melakukan prosesi adat.

mengutip situs resmi perusahaan, Masmindo melaksanakan prosesi adat Mangngolo Ri Arajang di Kedatuan Luwu pada Minggu sore (15/6).

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari rangkaian sosialisasi kegiatan peledakan yang terukur dan terkendali, yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Prosesi ini merupakan wujud penghormatan MDA terhadap kearifan lokal sekaligus permohonan restu adat sebelum menjalankan tahapan penting dalam operasional pertambangan.

Kegiatan ini berlangsung di Salassae Kedatuan Luwu dan dipimpin langsung oleh YM Cenning Luwu Hj Andi ST Husaima, Opu Daeng Ripajung, dan perwakilan Kedatuan Luwu.

Prosesi ini juga turut dihadiri oleh Anak Tellue, Maddika Bua, Maddika Ponrang, Makole Baebunta, dan juga pemangku adat perwakilan dari Latimojong, Maddika Ulusalu, serta jajaran manajemen MDA yang dipimpin oleh Kepala Teknik Tambang (KTT).

Prosesi Mangngolo Ri Arajang merupakan bentuk penghormatan terhadap nilai adat dan spiritual masyarakat Luwu, yang secara simbolis menjadi permohonan restu dari seluruh mahluk hidup, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata untuk kelancaran suatu hajat besar, termasuk rencana kegiatan pertambangan.

Dalam sambutannya, YM Opu Cenning diwakili oleh YM Maddika Bua, menyampaikan bahwa setiap langkah besar di tanah Luwu sebaiknya dimulai dengan niat baik dan penghormatan terhadap adat.

“Blasting adalah bagian dari kegiatan industri yang tentu telah melalui perhitungan teknis. Tapi di Luwu, kami percaya bahwa setiap gerak harus selaras dengan restu budaya dan kearifan lokal. Kami menyambut baik langkah MDA yang datang meminta restu, bukan hanya menjalankan kewajiban teknis, tapi juga menghormati nilai-nilai leluhur kami,” tandas beliau

Pelaksanaan Blasting Dijamin Aman

Kepala Teknik Tambang MDA Mustafa Ibrahim menyampaikan bahwa kegiatan peledakan (blasting) merupakan bagian krusial dari proses pertambangan yang dilakukan secara aman dan terkendali.

“Blasting kami rancang dengan standar keselamatan yang tinggi dan telah memenuhi seluruh perizinan dari pihak Kepolisian serta Kementerian ESDM,” ujarnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan kolaboratif MDA dalam membangun relasi yang kuat dengan masyarakat dan lembaga adat.

Prosesi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pertambangan tidak hanya mengenai teknis dan investasi, tetapi juga soal kepekaan serta penghormatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat. (*)

spot_img
Terkini

Royal Lounge Makassar “Comeback” dengan Nuansa Lebih Nyaman, Anda Harus Kunjungi

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Royal Lounge Kafe di Panakkukang, Kota Makassar yang dulunya dikenal sebagai "tempat gelap", kini berubah menjadi...
Terkait
Terkini

Royal Lounge Makassar “Comeback” dengan Nuansa Lebih Nyaman, Anda Harus Kunjungi

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Royal Lounge Kafe di Panakkukang, Kota Makassar yang dulunya dikenal sebagai "tempat gelap", kini berubah menjadi...

Berita Lainnya