Kamis, Juli 3, 2025

KNPI Soroti Makassar Creative Hub Appi-Aliyah : Konsepnya Seperti Replika

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Program andalan pemerintahan Appi-Aliyah yaitu Makassar Creative Hub atau MCH disoroti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kota Makassar.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD KNPI Makassar Syamsul Bahri Majjaga mengatakan, kehadiran MCH tentu menjadi warna baru di pemerintahan Appi-Aliyah.

Namun, dia melihat konsep MCH hanya sebatas hasil studi tiru atau kata lain konsep replika tanpa ide atau gagasan.

“Tentu ini adalah warna baru bagi pemerintahan Appi-Aliyah tapi kalau tampilannya hanya hasil studi tiru atau replika dari daerah lain kan tidak ada gunanya.” ungkap Syamsul, Senin, (23/6).

“Makanya kami lihat yah hanya sebatas replika saja, tidak ada gagasan atau ide yang betul-betul lahir dari realitas lokal atau yang dialami para pelaku industri, anak muda serta lainnya.” ujarnya.

Kata Sul, sebenarnya studi tiru hal yang biasa dilakukan oleh pemerintah ataupun organisasi lainnya.

Akan tetapi, melahirkan program yang betul-betul mirip dengan hasil dari studi tiru tentu membuat pertanyaan besar.

“Katanya ruang ide, ruang kreatif, tapi kalau hasilnya sama saja dengan yang dikunjungi apa gunanya. Habis anggaran saja.” tuturnya.

“Kenapa kami menyoroti itu karena kami melihat Jakarta Creative Hub ada kesamaan dengan Makassar Creative Hub baik dari narasi program, struktur dan sebagainya.” bebernya.

Di sisi lain, KNPI juga menyoroti minimnya anak muda kota Makassar yang dlibatkan pemerintahan Appi-Aliyah terkhusus di MCH.

Itu lanjut Sul tidak adanya pelibatan anak muda Makassar dalam proses perumusan maupun perencanaan proyek tersebut.

“Padahal anak muda Makassar punya energi kuat, tapi kenapa suara mereka seolah dibungkam sejak awal, ini bukan soal metode yang keliru tapi terkait keberpihakan yang lemah.” tegasnya.

KNPI menilai bahwa program tanpa partisipasi sejati dari kelompok sasaran berpotensi melahirkan ruang kosong yang hanya bagus secara visual, namun gagal menjawab kebutuhan riil pemuda.

Ketiadaan dialog terbuka sejak awal menjadi bukti bahwa Makassar Kreatif Hub lebih terlihat sebagai proyek top-down daripada gerakan kolaboratif.

Atas dasar itu, KNPI Kota Makassar mendesak Pemerintah Kota untuk segera mengevaluasi program ini secara menyeluruh.

Tidak hanya dari segi konten dan pengelolaan, tetapi juga dalam hal proses pelibatan aktor-aktor pemuda lokal yang selama ini terpinggirkan.

“Program ini seharusnya lahir dari ruang-ruang diskusi kreatif pemuda Makassar sendiri, bukan sekadar hasil copy-paste dari daerah lain yang konteksnya jauh berbeda,” pungkas Syamsul Bahri.

Peresmian Makassar Creative Hub

 Pemerintah kot Makassar resmi melaunching salah satu program unggulannya yaitu Makassar Creative Hub atau MCH.

Launching tersebut dilakukan oleh Wali Kota dan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin – Aliyah Mustika Ilham, Sabtu, (21/6) di Kawasan Pantai Losari.

Penggagas dari Makassar Creative Hub ini adalah Dara Nasution, Tim Ahli Pemerintah kota Makassar.

Sehingga, Appi-Aliyah mempercayakan pengelolaan MCH ini ditangan perempuan kelahiran 1995 itu.

Dara merupakan perempuan asal Sumatera Utara yang kini ikut membantu pemerintahan Appi-Aliyah.

Saat peresmian, Dara menceritakan awal mula lahirnya MCH yang melalui proses diskusi yang panjang.

Kata Dara, awal mula lahirnya ide Makassar Creative Hub yang bermula dari diskusi panjang merancang visi-misi kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

“Kami pernah bertanya? bolehkah kami anak muda kota ini bermimpi lebih besar dari sekadar bertahan hidup? Dan jawaban dari Pak Wali dan Bu Wawali adalah boleh, bahkan harus,” ungkap Dara.

Menurut mantan pegawai Meta itu, MCH bukan sekadar bangunan fisik, melainkan representasi ruang tumbuh bagi ribuan talenta muda Makassar.

Dengan jumlah pelaku industri kreatif yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 ribu orang, MCH hadir sebagai simpul kolaborasi agar potensi ini tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.

“Makassar Creative Hub hadir bukan hanya sebagai tempat berkegiatan, tapi juga sebagai simbol transformasi kota Makassar menuju kota yang bukan hanya ramah hunian, tetapi juga ramah inovasi,” tutur Dara.

Dengan peluncuran ini, Makassar resmi menempatkan diri sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia yang tak hanya memberi ruang, tapi juga harapan bagi generasi muda untuk terus bermimpi, berkarya, dan menginspirasi.

Ia menegaskan, Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham dalam visi kepemimpinannya, konsisten mendorong pembangunan berbasis kolaborasi dan inovasi.

“Kreativitas bukan pelengkap. Ia adalah fondasi masa depan kota ini,” tegas Dara. (*)

spot_img
Terkini

Ketua DPRD Sulsel Tegaskan Andi Sudirman-Fatmawati Fokus Perbaikan Infrastruktur, Termasuk Jalan

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), drg Andi Rachmatika Dewi berkomitmen mengawal rencana Pemerintah Provinsi yang akan...
Terkait
Terkini

Ketua DPRD Sulsel Tegaskan Andi Sudirman-Fatmawati Fokus Perbaikan Infrastruktur, Termasuk Jalan

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), drg Andi Rachmatika Dewi berkomitmen mengawal rencana Pemerintah Provinsi yang akan...

Berita Lainnya