IDEAtimes.id, MAKASSAR – Jelang peringatan Hari Bhayangkara ke-78 yang jatuh pada 1 Juli 2025, apresiasi datang dari berbagai elemen masyarakat atas dedikasi Kepolisian Republik Indonesia dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Salah satu yang memberikan penghormatan khusus adalah Plt Ketua DPD KNPI Kota Makassar, Syamsul Bahri Majjaga.
Secara terbuka Syamsul menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, S.H., S.I.K., M.Si dalam memimpin pengungkapan kasus narkoba berskala besar.
Dalam Operasi Antik Lipu 2025, Polrestabes Makassar berhasil mencatat sejarah dengan mengungkap lebih dari 10 kilogram sabu (tepatnya 10,103 KG), serta ribuan kilogram ganja dan pil mengandung mephedrone, salah satu zat adiktif berbahaya yang menyasar generasi muda.
“Keberhasilan luar biasa ini adalah cermin dari ketegasan dan kepemimpinan yang kuat di tubuh Polri, khususnya di Makassar. Saya atas nama pemuda Kota Makassar menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolrestabes Kombes Arya Perdana dan seluruh jajaran,” ujar Syamsul Bahri, Kamis (26/6).
Ia menambahkan bahwa keberhasilan pengungkapan ini bukan hanya sekadar capaian operasional, tetapi juga simbol keberpihakan Polri terhadap masa depan anak bangsa yang hari ini berada dalam ancaman serius bahaya narkoba.
“Momentum Hari Bhayangkara tahun ini menjadi momen reflektif atas kiprah nyata Polri. Apa yang dilakukan Polrestabes Makassar adalah bentuk nyata dari semangat itu. Ini bukan sekadar angka, tetapi tentang nyawa dan masa depan yang terselamatkan,” lanjutnya.
KNPI Kota Makassar juga menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan pihak kepolisian dalam agenda-agenda penyuluhan, kampanye anti-narkoba, dan penguatan ketahanan mental generasi muda di berbagai wilayah kota.
Operasi Antik Lipu sendiri merupakan bagian dari strategi sistematis Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam menumpas peredaran gelap narkotika.
Hasil signifikan yang ditorehkan Polrestabes Makassar ini menjadi catatan penting dalam sejarah pemberantasan narkoba di wilayah Indonesia Timur. (*)
