IDEAtimes.id, MAKASSAR – Sekretariat Karang Taruna (KT) kota Makassar di Jalan Gagak, Kecamatan Mariso, disegel oleh oknum preman suruhan pemilik ruko lama.
Berdasarkan informasi, penyegelan sering di lakukan oleh kelompok preman yang mengaku suruhan dari salah satu pengusaha coto yang rukonya telah dilelang.
Ketua Karang Taruna kota Makassar Zulkifli S.T membenarkan sekretariatnya disegel oleh oknum mengaku pemilik ruko.
Kepada awak media, Zul menjelaskan duduk perkara dari ruko tersebut hingga terjadi penyegelan pasca disewa sebagai kantor Karang Taruna kota Makassar.
“Jadi saya jelaskan bahwa dulu ruko ini adalah milik Hj Suharni pengusaha coto yang akhirnya di lelang oleh pihak bank dan kepemelikan itu berpindah kepemenang lelang atas nama bapak Rudi Sampe.” ungkap Zul, Selasa, (15/7).
“Hanya saja walau Pak Rudi telah menguasai lokasi, pihak anak anak h suharni masih tidak bisa menerima kenyataan itu sehingga melakukan gugatan kepada beberapa pihak termasuk kepada ibunya sendiri.” tambah dia.
Lanjut Zul, ada miskomunikasi diantara keluarga Hj Suharmi setelah ia mengambil uang bank yang diketahui sang suami.
“Jadi yang mengambil uang di bank adalah Hj Suharmi sendiri atas sepengetahuan suaminya, dimana yang menjadi jaminan adalah bagunan empat lantai dengan sertifikat atas nama ibunya sendiri.” ucapnya.
“Sementara anak anak mereka ini tidak terima karena menganggap bangunan tersebut adalah hak mereka juga sebagai ahli waris.” lanjutnya.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan sehingga pemilik lama masih terus berusaha menduduki lokasi yang telah di kuasai oleh pihak pemenang lelang.
Termasuk dengan mengarahkan beberapa oknum preman dari kelompok ormas.
Dan terbaru kata Zul, ruko itu kembali disegel setelah mereka menyewa kepada pemilik sah yang memenangkan lelang.
“Dan terakhir baru-baru ini mereka kembali menyegel lokasi tersebut walupun mereka tahu bahwa lokasi itu telah di sewa kepada kami untuk dijadikan sekretariat Karang Taruna kota Makassar.” tegasnya.
Lebih jauh Zul menyampaikan kekecewaannya mengingat aksi premanisme seperti ini sering sekali terjadi di tengah-tengah masyarakat.
“Dan saya rasa tindakan preman seperti ini sudah sangat meresahkan mereka seperti tidak punya adab karena menutup satu satunya akses kami untuk masuk dan beraktivitas sehingga saya tentunya tidak akan bisa menerima perlakukan ini.” tuturnya.
“Saya tegaskan untuk melakukan perlawanan kepada kelompok seperti ini, jika mereka tidak mau membuka pintu utama yang merupakan satu satunya akses kami untuk beraktifitas maka saya akan membuka akses itu dengan cara sendiri.” tegasnya lagi.
Zul juga mendukung upaya hukum yang dilakukan oleh pemenang lelang agar ke depan tidak adalagi kejadian seperti ini dan memberi efek jerah terhadap aksi premanisme.
“Pihak pemenang lelang juga telah melakukan pelaporan resmi ke Polda Sulsel, saya sempat konfirmasi ke beliau dan ibu pengacara mengatakan telah melakukan pelaporan terhadap beberapa oknum yang terlibat dalam timdakan preman itu mulai dugaan tindakan pemerasan, hingga kepada tindakan penyerobotan.” tambahnya.
“Dan saya sebagai ketua Karang Taruna kota sangat mensupport upaya ini dan berharap aparat bisa tegas kepada oknum oknum preman yang selalu melakukan tindakan yang sangat meresahkan masyarakat.” tutup dia. (*)