IDEAtimes.id, MAKASSAR – Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulawesi Selatan menemui Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana.
Pertemuan yang berlangsung, Kamis, (32/7) itu Mapolrestabes Makassar itu turut dihadiri organisasi mahasiswa asal Luwu Raya yaitu IPMIL Raya.
Agenda pertemuan ini untuk meluruskan informasi yang beredar beberapa hari ini terkait organisasi IPMIL Raya.
Di mana sejumlah insiden yang menyeret nama organisasi IPMIL Raya, dalam beberapa konflik kampus yang terjadi belakangan ini.
Salah satunya adalah teror terhadap mahasiswa Luwu Raya melalui pesan berantai dan penyisiran kampus oleh Kelompok Kriminal Bermotor (KKB).
Dalam pertemuan tersebut, hadir Ketua BPW KKLR Sulsel Ir. Hasbi Syamsu Ali bersama jajaran pengurus dan perwakilan mahasiswa dari IPMIL Raya yang sedang menempuh studi di Makassar.
Audiensi ini menjadi bentuk kepedulian KKLR terhadap situasi yang tengah dihadapi mahasiswa Luwu Raya, serta upaya membangun komunikasi aktif dengan aparat keamanan.
“Audiensi ini bukan hanya silaturahmi kelembagaan, tapi juga bentuk keprihatinan kami atas situasi yang melibatkan anak-anak kami di organisasi IPMIL di Kota Makassar akhir-akhir ini,” ujar Hasbi usai pertemuan.
Hasbi menjelaskan bahwa sejumlah insiden yang terjadi tidak dapat langsung dikaitkan dengan organisasi IPMIL Raya secara institusional.
Menurutnya, tindakan oknum individu tidak bisa serta-merta dijadikan alasan untuk memberi stigma negatif terhadap organisasi mahasiswa tertua asal Luwu Raya itu.
“Kami prihatin. Jangan karena ulah segelintir oknum, IPMIL lantas dicap buruk oleh publik. Banyak orang tua mahasiswa dari Luwu Raya menghubungi saya, cemas dengan kondisi anak-anak mereka yang kuliah di Makassar setelah adanya insiden penyerangan oleh orang tak dikenal di kampus,” jelasnya.
Selain itu, Hasbi juga menyayangkan publisitas yang tidak berimbang serta aneka provokasi melalui sosial media yang memposisikan IPMIL dalam stigma negatif sebagai biang kerok dan pembuat onar.
“Setelah kami investigasi dan klarifikasi menyeluruh, ternyata di banyak kasus IPMIL yang justru menjadi korban. Tidak seperti yang viral di sosmed belakangan ini,” bebernya.
Untuk diketahui, pada Selasa (29/7) lalu, KKLR Sulsel telah memfasilitasi pertemuan seluruh pengurus IPMIL Raya di HSA Building guna melakukan klarifikasi menyeluruh terhadap rentetan kejadian yang menyeret nama IPMIL.
Karenanya, dalam audiensi bersama Kapolrestabes Makassar KKLR menyerahkan sejumlah dokumen berisi kronologi insiden dan ketegangan yang diduga menjadi pemicu berkembangnya beberapa kasus yang menyeret nama IPMIL Raya.
“Kami ingin duduk persoalan ini dipahami secara utuh, tidak parsial. Masyarakat harus diberi informasi yang proporsional agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi sesat atau stigmatisasi yang tidak berdasar,” tegas Hasbi.
Hasbi menyampaikan apresiasinya atas sikap terbuka dan komunikatif Kapolrestabes Makassar.
Ia berharap komunikasi antara KKLR dan aparat kepolisian dapat terus terjalin, tidak hanya dalam penanganan isu mahasiswa Luwu Raya, tapi juga dalam konteks menjaga harmoni dan ketertiban di Kota Makassar secara umum.
Senada itu, Ketua Umum PB IPMIL Raya Abdul Hafid juga menekankan agar kepolisian bergerak cepat menangkap pelaku teror.
Kata Hafid, meskipun suasana di lapangan sudah kondusif, tapi masih ada kekhawatiran dari mahasiswa asal Luwu Raya.
“Ini jadi tanggungjawab Kepolisian sebagai pihak keamanan, harus menjamin keamanan kami yang menempuh pendidikan di kota Makassar.” tegasnya.
“Dan kami menegaskan pelaku teror harus ditangkap, jangan kami terus yang disudutkan bahwa seolah-olah anak IPMIL ini nakal, kerjanya bentrok padahal tidak demikian.” tandas dia.
Menanggapi audiensi itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menegaskan bahwa pihaknya akan menangani seluruh laporan dan dugaan pelanggaran hukum secara profesional dan berimbang, baik yang melibatkan oknum mahasiswa asal Luwu Raya maupun teror terhadap anggota IPMIL di sejumlah kampus.
“Semua sedang berproses. Kami telah mengerahkan anggota untuk mengidentifikasi pelaku dan menyelidiki rangkaian kejadian. Tugas utama kami menjaga keamanan dan ketertiban di Makassar. Insya Allah kami akan bekerja profesional dan adil,” ujarnya.
Merespons pernyataan itu, Hasbi menyampaikan apresiasinya atas sikap terbuka dan komunikatif Kapolrestabes Makassar.
Ia berharap komunikasi antara KKLR dan aparat kepolisian dapat terus terjalin, tidak hanya dalam penanganan isu mahasiswa Luwu Raya, tapi juga dalam konteks menjaga harmoni dan ketertiban di Kota Makassar secara umum. (*)