IDEAtimes.id, MAKASSAR – Plt Direktur Utama (Dirut) PDAM kota Makassar Hamzah Ahmad terus mendapat sorotan selama menjabat.
Hamzah Ahmad dinilai banyak membuat keputusan kontroversi selama menjabat Plt Dirut.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pemberhentian ratusan pegawai hingga taksasi pelanggan serta dugaan nepotisme.
Ketua Aliansi Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat (AMPERA) Sulawesi Selatan Furqan mengungkapkan, Hamzah Ahmad tidak membawa perubahan signifikan bagi PDAM.
“Justru yang ada kami lihat adalah kemunduran. Pertama dia masuk ada pemberhentian ratusan pegawai, kemudian pembaca meter menurunkan perempuan. Artinya tidak ada kemajuan diawal kepemimpinannya.” ujar Furqan, Jumat, (15/8).
Tak hanya itu, Furqan juga membeberkan sejumlah dugaan nepotisme di tubuh PDAM selama dipimpin Hamzah.
“Dugaan kami Plt Dirut memasukkan keluarganya diberbagai tempat dan jabatan, ada daftarnya yang kami pegang. Kalau benar demikian ini jelas unsur nepotismenya tinggi.” tegas dia.
Taksasi Pelanggan Dianggap Ceroboh
AMPERA juga menilai taksasi yang dilakukan atas pemakaian pelanggan merupakan tindakan ceroboh dan cenderung brutal.
“Sebenarnya cara ini sangat “kasar” kalau ingin menaikkan pendapatan. Pasti sangat meresahkan pelanggan.” tambahnya.
“Bagaimana tidak resah pelanggan, rumah kosong 50m³, meter rusak taksasinya 30-50m³, meter hilang 50m³, meter tertimbun 50m³, meter buram 50m³ dan meter tua antara 10-30m³ psdahal foto meteran dan pemakaian normal.” ujarnya.
Sehingga bagi AMPERA, cara seperti ini dianggap tidak lagi mencerminkan sebagai perusahaan pelat merah yang adil dan transparan.
AMPERA juga menyoroti kabar belum terbayarnya gaji-13 atau insentif pendidikan untuk pegawai.
“Harusnyakan itu bisa selesai dengan cepat, tapi yah mungkin Plt sibuk urus menaikkan pendapatan jadi tidak pikir itu.” jelasnya.
Hingga berita ini terbit, Humas PDAM kota Makassar yang dihubungi sejak tiga hari lalu belum memberi respons sama sekali. (*)