IDEAtimes.id, MAKASSAR – Sebuah video viral di sosial media memperlihatkan sejumlah pedagang melakukan protes keras terhadap pelaksana Car Free Day (CFD) jalan Boulevard, kota Makassar, Minggu, (24/8).
Dalam video itu, beberapa pedagang melakukan protes setelah dikeluarkan dari grup pedagang CFD Boulevard.
Mengutip video tersebut, salah seorang mengatakan para pedagang yang dimasukkan merupakan anggota DPRD.
“Sedikit-sedikit ancam, bagi yang dikasi keluar ribut. Baru yang dikasi masuk (titipan) anggota DPRD.” kata seorang ibu berjilbab.
“Kalau memang saya (bukan) anggota DPRD jangan dikasi masuk semua biar adil.” tambahnya.
Tak hanya protes soal pedagang, ia juga membandingkan CFD era pemerintahan Wali Kota Danny Pomanto dengan sekarang.
“Kita sudah 8 tahun pak, Danny Pomanto (Wali Kota) tidak ada yang begini (ribut).” ucapnya sambil emosi.
“Eks pengelola yang pegang tidak pernah kita dikasi keluar (grup), tiga bulan tidak menjual baru kita dikasi keluar (grup). sebut pedagang yang lain.
Para pedagang juga mengaku mendapat ancaman dari oknum-oknum mengaku orang pemerintahan.
Menanggapi kejadian ini, Camat Panakkukang Muh. Ari Fadli menegaskan bahwa kericuhan berawal dari penutupan sementara CFD pada 17 Agustus 2025.
Kata Ari, penutupan dilakukan lantaran seluruh aparat Dishub, Satpol PP, dan pihak kecamatan ikut dalam upacara peringatan HUT ke-80 RI, sehingga tidak ada petugas yang bisa mengamankan lokasi.
“Bukan hanya di Boulevard, semua CFD di Makassar saat itu ditutup. Sudah berkali-kali kami sampaikan di grup pedagang, tapi ada pihak yang tetap tidak mau mengerti dan justru memprovokasi yang lain,” jelas Ari Fadli.
Ia juga membantah tudingan adanya pilih kasih dalam pengelolaan pedagang CFD.
Menurutnya, mayoritas pedagang CFD sehari-hari justru mengandalkan usaha di pasar dan penjualan online, sehingga anggapan diskriminasi tidak berdasar.
“Kami sudah cukup bijak. Semua pedagang diberi ruang tanpa pungutan. Tapi kalau masih saja berulah dan tidak menghormati forum pedagang CFD, maka kami tegas tidak akan masukkan lagi,” tegasnya. (*)
