IDEAtimes.id, MAKASSAR – Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan merespons dugaan pelecehan seksual yang menyeret rektor UNM Prof Karta Jayadi.
Rektor UNM dilaporkan oleh Dosen perempuan inisial Q dugaan pelecehan seksual melalui chat WhatsApp.
Ketua BMI Sulawesi Selatan Zulkifli S.T mengatakan, seharusnya persoalan ini bisa diselesaikan sesegera mungkin.
Zul sapaannya mengungkapkan, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) bisa lebih cepat turun tangan menyelesaikan permasalahan ini.
“Inikan tidak bagus, ini tidak hanya aib bagi kedua belah pihak tapi bagi UNM dan dunia pendidikan, jadi ini harus cepat selesai, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi harus turun.” ungkap Zulkifli saat dihubungi, Selasa, (26/8).
“Ini tidak bagus loh, harusnya seperti ini diselesaikan secara interen dulu, tidak perlu ke atas, atau lapor ke polisi. Tetapi tentu ini terjadi karena ada sesuatu. Orang bilang tidak ada titik temu disitu.” katanya.
Zul menyebutkan, seharusnya rektor UNM mawas diri dengan melihat apakah yang dilakukan itu sudah benar.
“Coba tanya keluarganya, tanya anaknya, orang sekitarnya, apakah mengirim stiker perempuan yang sementara bergoyang layaknya orang yang di sedang berhubungan intim, mengirim chat dengan bahasa-bahasa yang seakan ingin mempertegas kepada seorang ibu ibu untuk melakukan hal yang sama di lakukan wanita dalam stiker itu adalah hal yang baik dan pantas???? menurut saya hanya orang gila yang mengatakan itu bahasa yang pantas dan baik dilontarkan oleh seorang pemimpin universitas.” tegasnya.
“Tapi yah sudah potongan chat WhatsApp sedikit demi sedikit tersebar, masyarakat bisa menilai, tentu soal pidana itu urusan polisi tapi kita bisa menilai dari sisi etika moral misalkan.” jelasnya.
Ketua Karang Taruna kota Makassar itu pun meminta masyarakat menantikan hasil penyelidikan dari kepolisian.
“Sudah berproses di kepolisian dan kementerian, jadi kita tunggu saja hasilnya, apapun itu, ada keterangan saksi ahli nanti, karena dosen sudah melapor tapi yang pasti ini adalah aib bagi UNM dan dunia Pendidikan. Harusnya tidak perlu keluar dan bisa diselesaikan secara baik-baik,” tutupnya. (*)
