IDEAtimes.id, PALOPO – Politisi Partai NasDem yang juga anggota DPRD kota Palopo Abdul Salam terus terlihat mesra dengan Wali Kota Palopo Naili Trisal.
Kedekatan keduanya sering terlihat dalam beberapa kesempatan baik sebelum dan setelah menjabat.
Salam merupakan satu-satunya anggota DPRD fraksi NasDem yang membelot saat Pilkada serentak kota Palopo 2024.
Di mana partai NasDem mengusung pasangan Farid Kasim Judas – Hj Nurhaeni (FKJ-Nur).
Salam lebih memilih mendukung paslon usungan partai Gerindra yaitu Naili-Ome’ ketimbang usungan partainya.
Hasilnya, Partai NasDem kota Palopo kemudian mengajukan Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk Abdul Salam ke DPP.
Kekalahan NasDem di Pilkada
Partai NasDem pun harus mengalami kekalahan di Pilkada kota Palopo.
Digelar dua kali setelah adanya diskualifikasi oleh Mahkamah Konstitusi terhadap paslon pemenang, NasDem tetap tumbang.
Pemenang pada pemungutan suara ulang yang digelar Mei lalu dimenangkan oleh Naili-Ome’.
Dibalik kemenangan itu ada keterlibatan Abdul Salam yang merupakan politisi NasDem.
Salam berhasil menumbangkan partainya. Usulan PAW tidak membuat ia terganggu untuk bekerja.
Abdul Salam Makin Dekat dengan Wali Kota
Dengan kemenangan ini, Abdul salam makin memantapkan posisinya di samping Wali Kota terpilih.
Bahkan beberapa sumber menyebutkan jika ia mulai mengatur Wali Kota jika ada yang ingin bertemu dengannya.
“Kalau ke (Rujab) orang pasti ada (Salam) disana. Saya dengar dia yang atur kalau mau ketemu Wali Kota.” ucap sumber yang enggan disebut namanya, Senin, (01/9).
Tak hanya dengan Wali Kota, bahkan Salam disebut sangat dekat dengan suami Naili yaitu Trisal.
“Apalagi sama Trisal, dengar-dengar dia mi juga pembisik. Tapi bisa dikonfirmasi ke dia langsung.” tambahnya.
Terpisah, Abdul Salam yang dihubungi perihal tersebut memberi bantahan tegas.
Salam menegaskan bahwa Wali Kota sudah punya protokol tersendiri.
“Tidaklah. Walikota itu sudah punya protokol, masa saya selaku yang mau atur-atur walikota.” ungkap Salam saat dihubungi, Senin, (1/9).
“Ada protokolnya lah, ngapain saya mau ambil pekerjaan atur orang untuk bertemu (Wali Kota).” tegasnya.
Menurutnya, hal tersebut merendahkan dirinya apabila masih mau mengurus sesuatu yang bukan kerjaannya.
“Rendah sekali say rasa diriku mau ngatur-ngatur dan mau sibuk dengan pekerjaan seperti itu, saya ini banyak usaha. Perdagangan & proferti/ perumahan.” tutupnya. (*)