Jumat, Desember 5, 2025

LASKAR Sulsel : G30S PKI Sejarah Kelam yang Tidak Boleh Lagi Terjadi

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Gerakan 30 September atau G30S/PKI menjadi catatan kelam bagi bangsa Indonesia.

Peristiwa tersebut dianggap tidak hanya menjadi sejarah buruk tapi juga gerakan merusak ideologi negara.

Hal itu disampaikan Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulawesi Selatan.

Ketua Umum LASKAR Sulsel Illank Radjab S.H, Senin, (29/9) mengatakan, peristiwa itu tidak boleh dilupakan.

“Kita tidak boleh lupa, itu adalah peristiwa yang sangat keji dan melukai bangsa Indonesia terkhusus rakyat.” ungkap Illank.

Gerakan itu lanjut Illank, juga merupakan gerakan yang ingin merusak Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat itu.

Menurutnya, refleksi 30 September bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi peringatan moral dan politik bagi seluruh elemen bangsa.

TNI, sebagai benteng pertahanan ideologi dan kedaulatan negara, harus tetap berada di garis terdepan dalam mengawal Pancasila.

Sementara itu, ormas, tokoh agama, dan masyarakat perlu memperkuat barisan kesadaran ideologis untuk menolak setiap gerakan yang berpotensi memecah persatuan bangsa.

“Kekuatan TNI tidak akan berarti tanpa dukungan moral masyarakat sipil. Kita butuh sinergi antara kekuatan militer, kekuatan sipil, dan kekuatan spiritual dari para ulama serta tokoh agama. Sebab ancaman terhadap bangsa hari ini tidak selalu datang dengan senjata, tapi bisa dalam bentuk infiltrasi ideologi, propaganda, dan manipulasi sejarah,” ujarnya.

Illank juga mengingatkan bahwa situasi sosial politik di Sulawesi Selatan pasca 29 Oktober berpotensi memanas, sehingga refleksi 30 September harus dijadikan momentum memperkuat stabilitas keamanan daerah.

“Sulawesi Selatan punya sejarah panjang perlawanan terhadap komunisme. Kita tidak ingin tanah Bugis-Makassar yang dikenal religius ini tercemar oleh ideologi yang menolak Tuhan dan menolak Pancasila.

Karena itu, setiap gejala disintegrasi dan propaganda ideologi kiri harus segera dipadamkan,” tegasnya.

LASKAR menilai, menjaga semangat anti-komunisme bukan berarti anti-kritik atau anti-demokrasi.

Justru ini adalah bentuk cinta tanah air dan penghormatan terhadap jutaan korban yang gugur demi mempertahankan ideologi bangsa.

“Refleksi ini adalah panggilan nurani, bahwa bangsa ini berdiri di atas pengorbanan darah dan iman. Maka siapa pun yang berusaha mengganti dasar negara, menolak nilai ketuhanan, atau merusak tatanan sosial – ia sedang menggali lubang pengkhianatan,” pungkas nya. (*)

spot_img
spot_img
Terkini

Onyx Club Launching, Makassar Kedatangan Ikon Hiburan Malam Baru

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, tak hanya dikenal lewat kuliner khas dan kekayaan budayanya. Kota...
Terkait
Terkini

Onyx Club Launching, Makassar Kedatangan Ikon Hiburan Malam Baru

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, tak hanya dikenal lewat kuliner khas dan kekayaan budayanya. Kota...

Berita Lainnya