IDEAtimes.id, MAKASSAR – CEO PT Duta Politika Indonesia (DPI) sekaligus pengamat politik Dedi Alamsyah Mannaroi menilai suami Bupati Gowa Khaerul Aco harus dicopot dari jabatannya sebagai Dirum Perumda AM Tirta Jeneberang.
Dedi mengatakan, Bupati Gowa harus tunduk pada aturan yang telah ada meski Dirum bukanlah jabatan politis.
“Dirum atau direksi itu memang bukan jabatan politis tapi meniti karir, namun dalam perjalanannya mau tidak mau Bupati harus sadar diri bahwa ada aturan yang mengatur soal hubungan kekeluargaan baik sesama direksi atau pun KPM dalam hal ini kepala daerah.” ungkap Dedi, Kamis, (02/10).
“Meski memulai karir dari bawa bukan suatu alasan bahwa bupati tidak mencopot sang suami. Harusnya bupati sadar bahwa saya ini kepala daerah, potensi terjadinya intervensi khusus atau nepotisme sangat besar.” ucapnya.
Khaerul Aco menjabat direksi Perumda AM Tirta Jeneberang Gowa pada tahun 2024 di era bupati Adnan Purichta Ichsan.
Saat itu sang istri Husniah Talenrang belum menjabat sebagai Bupati Gowa.
Dedi menjelaskan, pasal 30 PP 54 Tahun 2017 aturannya mengatur tentang hubungan kekeluargaan baik sesama direksi dan KPM.
Aturan itu kata Dedi tetap berlaku seiring berjalannya masa jabatan yang diemban oleh Khaerul.
“Masa iya aturannya tidak berlaku meski proses seleksinya saat itu bukan istrinya yang menjabat bupati. Tidak begitu dong, namanya aturan tetap berlaku dan saat ini jelas hubungan kekeluargaan suami dan istri.” tegasnya.
“Kalau bupati paham etika pemerintahan pasti segera mencopot sang suami dari jabatan dirum itu. Kecuali tidak paham yah dimaklumi.” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Gowa Husniah Talenrang beberapa waktu lalu merespons jabatan yang diemban suaminya.
Husniah menegaskan akan membiarkan semuanya berproses sebagaimana mestinya.
“Show must go on. Kita ikuti saja dulu, berproses semuanya.” ucapnya, Jumat, (26/9).
“Kita sesuaikan aturan yang berlaku saja yah.” tutupnya. (*)
