IDEAtimes.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin resmi melantik direksi dan dewan pengawas Tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kota Makassar, Selasa, (07/10).
Tiga BUMD itu adalah PD Parkir Makassar, PD Terminal Makassar Metro dan PD Pasar Makassar Raya.
Sebelum pelantikan, hasil seleksi BUMD sempat disorot dengan adanya dugaan calon direksi yang memiliki hubungan kekeluargaan.
Mereka adalah Adi Rasyid Ali, Christopher Aviary dan Januar Jauri yang memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat.
Adi Rasyid dan Christopher merupakan om dan ponakan yang kemudian dinyatakan lolos sebagai direksi di PD Parkir saat itu.
Namun karena ramainya sorotan dan bertentangan dengan aturan, Wali Kota Makassar kemudian mengganti Christopher Aviary dan memasukkan Saharuddin Said.
Saharuddin Said merupakan mantan anggota DPRD kota Makassar. Ia masuk menggantik ponakan Adi Rasyid Ali.
Ajid sapaan akrab Saharuddin ditunjuk Wali Kota menggantik Christopher Aviary di PD Parkir Makassar sebagai Direktur Umum.
Sebelumnya, Saharuddin Said dinyatakan tidak lolos sebagai direksi namun akhirnya masuk mengganti posisi Christopher.
Pesan Wali Kota Pasca Pelantikan
Dalam sambutannya, Wali Kota Munafri menyampaikan rasa bangga sekaligus pesan tegas kepada para pejabat yang baru dilantik.
Ia menegaskan bahwa jabatan yang diemban bukan sekadar posisi formal, melainkan bentuk pengabdian dan tanggung jawab moral kepada masyarakat Makassar.
“Hari ini tentu menjadi hari yang spesial dan bahagia, terutama bagi Bapak-Ibu yang baru dilantik. Ini adalah langkah awal pengabdian kita terhadap pembangunan Kota Makassar melalui jalur yang telah kita pilih,” ujar Munafri.
“Setiap rupiah anggaran yang digunakan adalah uang rakyat Makassar. Maka jangan sekali-sekali ada pengkhianatan terhadap anggaran,” tamba Appi.
Mantan bos PSM itu juga menekankan pentingnya integritas dan disiplin dalam menjalankan fungsi masing-masing jabatan.
Dia mengingatkan agar Direksi dan Dewan Pengawas bekerja sesuai dengan batas kewenangan dan tidak saling tumpang tindih.
Menurutnya, Direksi bertugas menjalankan operasional dan mengambil keputusan strategis, sementara Dewan Pengawas berfungsi sebagai pengarah dan pengendali agar perusahaan berjalan sesuai rambu-rambu yang telah ditetapkan.
“Direksi tugasnya bermain, Dewan Pengawas tugasnya membuat lapangan. Jangan sampai tertukar. Kalau Dewas ikut nyetir atau Direksi membuat aturan, maka perusahaan bisa tersesat,” tuturnya disambut tawa hadirin.
Selain menyoroti aspek manajerial, Munafri juga menyinggung pentingnya menjaga keharmonisan dan etika dalam keluarga bagi pejabat yang dilantik.
Politisi Golkar itu menyampaikan bahwa pelibatan pasangan dalam pelantikan dimaksudkan agar keluarga turut memahami tanggung jawab besar yang kini diemban.
“Saya ingin keluarga juga melihat kebanggaan dari proses pelantikan ini. Tapi saya ingatkan, jangan sampai ada campur tangan berlebihan dalam urusan administrasi perusahaan. Jabatan ini menuntut kehati-hatian dan kerendahan hati,” pesannya.
Wali Kota Makassar juga menggarisbawahi bahwa pemerintah kota akan melakukan evaluasi rutin setiap bulan terhadap seluruh BUMD untuk memantau progres kinerja dan memastikan semua berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Ia meminta agar setiap persoalan di lapangan, mulai dari PD Parkir, PD Pasar, hingga PD Terminal, segera diselesaikan secara kolaboratif bersama pemerintah kota.
“Ke depan, tantangan akan semakin besar. Tidak ada perusahaan daerah yang boleh berjalan sendiri. Semua harus seirama dengan program Pemerintah Kota Makassar. Kita harus kompak, satu visi, dan satu langkah,” tegas Munafri.
“Saya yakin, setelah proses panjang ini, kita akan menutupnya dengan happy ending yang baik, dengan hasil kerja nyata untuk masyarakat,” lanjutanya. (*)