IDEAtimes.di, BULUKUMBA – Ketua Pemuda Justicia Kabupaten Bulukumba, Syamsul Bahri Majjaga, menegaskan bahwa kasus kematian Prada Khairul M. Nail di Makassar bukan sekadar persoalan hukum, tetapi juga ujian moral dan integritas bagi institusi TNI.
Dalam pernyataan resminya, Syamsul menuntut agar penyidikan dilakukan secara terbuka dan transparan, mengingat keluarga korban menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan luka memar di tubuh almarhum.
“Kematian seorang prajurit muda bukan hal sepele. Ini menyangkut kehormatan kesatuan dan tanggung jawab moral TNI kepada bangsa. Penyidikan harus terbuka — tidak boleh ada satu pun fakta yang disembunyikan,” tegas Syamsul Bahri Majjaga, di Bulukumba, Kamis, (16/10/2025).
Ia menilai, keterbukaan dalam penyidikan bukan hanya untuk memenuhi rasa keadilan keluarga, tetapi juga untuk menjaga kehormatan institusi militer agar tidak kehilangan kepercayaan publik.
“Justru dengan membuka penyidikan secara terang dan jujur, TNI menunjukkan bahwa mereka tidak mentolerir kekerasan di dalam tubuhnya sendiri,” tambahnya.
Pemuda Justicia Bulukumba menegaskan bahwa pertanggungjawaban moral dan hukum harus dipegang teguh oleh seluruh unsur komando.
Bila benar ada unsur kelalaian, penganiayaan, atau pelanggaran disiplin yang menyebabkan kematian Prada Khairul, maka pihak yang bertanggung jawab harus dihadapkan pada hukum militer maupun hukum umum.
Selain itu, Syamsul mendesak agar hasil autopsi forensik diumumkan secara resmi kepada publik, dengan melibatkan tim independen agar tidak ada keraguan atas objektivitas penyelidikan.
“Keluarga korban berhak tahu kebenaran. Negara wajib memberikan kepastian hukum. Jangan biarkan kasus ini berlalu tanpa kejelasan,” ujarnya tegas.
Pemuda Justicia menyatakan siap memberikan pendampingan hukum dan advokasi publik bagi keluarga almarhum, serta berkoordinasi dengan lembaga HAM, ormas, dan media untuk memastikan setiap tahap penyidikan berjalan terbuka dan profesional.
“Kami berdiri di sisi keadilan, bukan di sisi kepentingan. Kami menuntut tanggung jawab moral dari kesatuan. Nyawa prajurit bukan angka di laporan. Ia adalah kehormatan bangsa yang harus dijaga,” pungkas Syamsul Bahri Majjaga. (*)
