Minggu, Desember 14, 2025

Anggota DPRD Makassar Soroti PDAM : Air Kotor dan Bau

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso melayangkan kritik atas kualitas air PDAM yang diterima masyarakat.

Andi Hadi membeberkan masih banyak keluhan masyarakat perihal kualitas air PDAM itu.

Seperti yang ia terima saat melakukan reses. Beberapa warga bahkan menunjukkan contoh air yang mereka terima, yang berubah warna dan berbau pada malam hari.

“Kalau pagi jernih, tapi malam sudah kotor dan agak bau,” kata Andi Hadi saat diwawancarai di Kantor Perumnas, Rabu, (22/10/2025).

Kondisi ini, menurut anggota fraksi PKS DPRD Makassar itu harus menjadi perhatian serius.

Pasalnya, meski ada informasi mengenai kebocoran pipa, percepatan perbaikan menjadi kunci agar masyarakat tidak terus-menerus menerima air yang tidak layak pakai.

“Kalau sudah ada pipa yang bocor, kita sudah bisa tahu akselerasi dan percepatan untuk perbaikan itu penting supaya masyarakat tidak berlarut-larut mendapat air PDAM yang tidak bisa dikonsumsi,” ujarnya.

Tidak hanya kualitas air, Ketua DPD PKS Makassar ini menyoroti masalah administrasi pembayaran.

Ia menyinggung keluhan masyarakat mengenai pajak dan tunggakan yang kerap membingungkan, dengan tarif yang tidak konsisten di lapangan.

“Kalau masyarakat tertunggak satu hari, pajaknya berapa? PDAM harus menjelaskan ini supaya ada akuntabilitas publik,” tegasnya.

Menurut legislator ini, transparansi menjadi hal penting agar warga memahami besaran pajak dan biaya yang berlaku, sekaligus mengurangi konflik dan ketidakpuasan masyarakat.

Sebelumnya, pihak Perumda Air Minum Kota Makassar memberikan klarifikasi.

Mereka memastikan bahwa fenomena air keruh atau berwarna hitam itu bukan disebabkan oleh menurunnya kualitas air produksi, melainkan akibat teknis dari sistem distribusi yang masih menggunakan jaringan pipa lama.

Kepala Bagian Distribusi dan Kehilangan Air (DKA) Perumda Air Minum Kota Makassar, Rommy Arief Darianto, menjelaskan bahwa kondisi ini sering kali muncul setelah proses perbaikan pipa dan normalisasi aliran dilakukan.

Saat jaringan pipa dikosongkan untuk perbaikan kebocoran, endapan kotoran yang menempel di dinding pipa akan terlepas dan ikut terbawa ketika tekanan air dinaikkan kembali.

“Endapan kotoran akan terbawa ketika tekanan jaringan naik setelah pipa kosong diberikan tekanan kembali. Ini murni permasalahan teknis yang sering muncul setelah pekerjaan perbaikan kebocoran, bukan karena kualitas air produksi yang menurun,” jelas Rommy, Senin (20/10/2025).

Rommy menuturkan, tantangan terbesar PDAM saat ini adalah kondisi jaringan pipa lama atau existing network yang belum seluruhnya dilengkapi blow off atau katup pembuangan.

Akibatnya, proses pembersihan endapan dari dalam pipa tidak bisa dilakukan secara optimal maupun rutin.

Hal itu membuat sebagian wilayah rawan mengalami gangguan kualitas air ketika sistem tekanan dinormalkan kembali. (**)

spot_img
spot_img
Terkini

Tiga Pengda Alihkan Dukungan ke IAS jelang Musprov PORDI Sulsel, Tinggalkan Andi Baso 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Pengurus Daerah (Pengda) Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) ramai-ramai mencabut rekomendasi untuk calon ketua Pengurus Provinsi...
Terkait
Terkini

Tiga Pengda Alihkan Dukungan ke IAS jelang Musprov PORDI Sulsel, Tinggalkan Andi Baso 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Pengurus Daerah (Pengda) Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) ramai-ramai mencabut rekomendasi untuk calon ketua Pengurus Provinsi...

Berita Lainnya