IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kasus hilangnya Bilqis, anak perempuan berusia 4 tahun yang sempat menghebohkan masyarakat Makassar, akhirnya berakhir bahagia.
Kepolisian melalui tim Jatanras dan Polsek Panakkukang berhasil menemukan Bilqis dalam keadaan sehat di Provinsi Jambi pada Sabtu malam (8/11).
Peristiwa ini kembali membuka mata publik akan pentingnya perlindungan terhadap anak, sekaligus mengingatkan pada program Jagai Anakta yang digagas oleh mantan Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto.
Program tersebut menitikberatkan pada sinergi antara keluarga, lingkungan, dan pemerintah untuk menjaga keselamatan anak dari ancaman kriminalitas, penculikan, serta kekerasan.
Program Jagai Anakta memiliki tiga pilar utama:
1. Keluarga sebagai garda terdepan, di mana orang tua dituntut aktif memantau aktivitas anak sehari-hari, baik di lingkungan sekitar maupun di dunia digital.
2. Lingkungan yang aman dan peduli, mendorong masyarakat dan tetangga untuk saling menjaga serta memperhatikan anak-anak di ruang publik, taman bermain, dan sekolah.
3. Peran aktif pemerintah dan lembaga terkait, termasuk kepolisian, dinas sosial, dan organisasi masyarakat, dalam melakukan edukasi, patroli rutin, serta penanganan cepat terhadap kasus kekerasan atau penculikan anak.
Pemerintah Harus Beri Perhatian Khusus untuk Ruang Publik
Ketua DPD I KNPI Sulawesi Selatan, Dr. Andi Surahman Batara, turut menyoroti pentingnya pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap keamanan ruang publik bagi anak.
“Kasus Bilqis adalah alarm bagi kita semua. Pemerintah harus memastikan ruang publik aman dan ramah anak. Program seperti Jagai Anakta seharusnya tidak berhenti di Makassar, tapi bisa menjadi gerakan serentak di seluruh Sulawesi Selatan,” katanya, Senin, (10/11).
KNPI Sulsel kata Surahman mendorong agar pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel dapat mengadopsi dan melanjutkan program Jagai Anakta sebagai model perlindungan anak yang partisipatif.
Program ini dinilai efektif membangun kesadaran sosial dan memperkuat jaringan pengawasan di tingkat masyarakat.
Saat masih menjabatWali Kota Makassar, Danny Pomanto dalam beberapa kesempatan juga menegaskan bahwa keselamatan anak merupakan tanggung jawab bersama.
“Jagai Anakta bukan hanya slogan, tapi panggilan moral untuk semua orang tua dan masyarakat agar anak-anak kita tumbuh aman dan bahagia di kota ini,” ujar Danny dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.
Dengan ditemukannya Bilqis dalam keadaan selamat, publik berharap kasus ini menjadi momentum memperkuat kesadaran bersama.
Keamanan dan keselamatan anak tidak hanya menjadi tugas pemerintah atau aparat, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh warga. (*)