IDEAtimes.id, LUWU – Jennifer Lauren, seorang atlet basket asal Kabupaten Luwu yang aktif di tim sekolah dan tim PERBASI Luwu, mengungkapkan kekecewaannya setelah dikeluarkan secara sepihak dari tim pra Pekan Olahraga Provinsi (Pra Porprov) Sulawesi Selatan tanpa alasan yang jelas.
Perjalanan Jennifer dimulai sejak bulan April ketika ia mengikuti seleksi pemain untuk tim 5×5 putri Pra Porprov Luwu.
Berkat kerja keras dan dedikasinya, ia berhasil lolos dalam tahap seleksi dan masuk ke dalam 12 besar pemain yang akan mewakili Kabupaten Luwu di ajang Pra Porprov Sulawesi Selatan.
Selama masa persiapan, Jennifer bersama timnya menjalani latihan intensif yang dipusatkan di lapangan basket Belopa dan Walenrang, lokasi yang cukup jauh dari tempat tinggalnya.
Ia mengaku telah mengorbankan waktu, tenaga, dan materi demi latihan rutin yang digelar selama berbulan-bulan.
Namun, menjelang pelaksanaan Pra Porprov yang sempat ditunda hingga bulan Oktober, Jennifer mengaku mendapat kabar mengejutkan.
Ia dikeluarkan secara sepihak oleh Ketua Perbasi Luwu tanpa pemberitahuan maupun alasan yang jelas.
“Hati saya hancur dan remuk, tapi saya tetap berusaha pasrah menerima. Katanya dia yang berkuasa di dunia perbasketan Luwu, jadi bisa bertindak sesuka hati,” ungkap Jennifer dalam keterangannya di akun Instagram miliknya, dikutip, Rabu, (12/11).
Jennifer merasa kecewa karena orang yang menggantikan posisinya di tim dianggap tidak melalui perjuangan yang sama.
Ia menilai keputusan tersebut tidak adil dan merugikan dirinya yang telah berlatih keras selama berbulan-bulan.
“Saya merasa rugi materi, waktu, dan tenaga selama ini dalam mengikuti pelatihan. Tapi apa yang bisa saya lakukan kalau yang bersangkutan mengaku punya wewenang untuk mengeluarkan saya?” tambahnya dengan nada sedih.
Meski merasa terpukul, Jennifer berusaha tetap tegar dan berharap ada keajaiban yang membuatnya ikhlas menerima kenyataan tersebut.
“Saya hanya bisa berharap semoga ada keadilan dan keajaiban yang membuat saya bisa menerima semua ini dengan lapang dada,” tulisnya.
PERBASI Luwu Enggan Beri Tanggapan
Sementara itu, Ketua PERBASI Luwu Fadli enggan memberi komentar terkait hal ini.
Ia mengatakan dirinya akan lebih dulu memberi klarifikasi kepada KONI Kabupaten Luwu.
KONI Kabupaten Luwu Buka Suara
Sekretaris KONI Luwu, Fengky Syarif buka suara terkait polemik atlet basket Luwu Jennifer Lauren yang mengaku dikeluarkan secara sepihak.
Fengky menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi persuasif dengan para atlet basket dan pengurus PERBASI Luwu, sebagai upaya awal dalam mencari solusi terbaik agar tidak ada lagi kegaduhan di dunia olahraga daerah.
Langkah tersebut sejalan dengan amanah Bupati Luwu, H. Patahudding, dan petunjuk dari Ketua KONI Luwu, Suryanto, S. Kom, yang meminta agar tidak terjadi kegaduhan di masyarakat, khususnya di lingkungan pembinaan olahraga.
“Kami sudah melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada kedua belah pihak, baik atlet maupun pengurus Perbasi. Rencananya, KONI akan mempertemukan keduanya untuk mencari solusi bersama demi menjaga nama baik olahraga di Kabupaten Luwu,” ujar Fengky, Rabu, (12/11).
Sebagai tindak lanjut, KONI Luwu juga telah mengirim surat resmi kepada Ketua Cabor PERBASI Luwu untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait isu yang beredar mengenai polemik internal organisasi tersebut.
Fengky menegaskan, KONI Luwu berkomitmen menjaga suasana olahraga tetap kondusif dan profesional, serta memastikan setiap permasalahan diselesaikan melalui dialog terbuka dan musyawarah bersama.
“Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan mengedepankan semangat sportivitas. Fokus kita adalah pembinaan atlet dan kemajuan olahraga Luwu, bukan saling menyalahkan,” tambahnya. (Del)