IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Pembalap nasional Awhin Sanjaya 198 yang meninggal dunia saat balapan di Sumatera Grand Prix 2025 dikebumikan di kampung halamannya.
Awhin dikebumikan di Pekuburan Umum, Desa Baloli kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Selasa, (16/12).
Ribuan masyarakat, kerabat dan keluarga ikut menghantarkan Awhin ke peristirahatan terakhirnya.
Dari pantauan di lokasi, sang istri Rara Mutiara terlihat tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian sang suami.
Air mata Rara tidak berhenti mengalir melihat sang suami yang sudah lebih dahulu pergi meninggalkannya.
Tak hanya Rara, kerabat, masyarakat dan keluarga yang selama ini mengenal Awhin juga merasa bersedih.
“Tentu sangat kaget, sedih mendengar kabar ini.” ucap salah satu kerabat Awhin, Selasa, (16/12).
Awhin yang berusia 27 tahun meninggalkan seorang anak yang belum genal setahun.
Kronologi Meninggalnya Awhin Sanjaya
Panitia event Grand Final Sumatera Cup Prix (SCP) 2025 membeberkan insiden tewasnya pembalap nasional Awhin Sanjaya 198 saat balapan berlangsung.
Melalui pernyataan resminya, panitia membenarkan terjadi kecelakaan fatal dalam ajang SCP 2025 yang digelar di Zabak National Sirkuit, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, pada Minggu, (14/12) sore.
Panitia menuturkan bahwa peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 17.05 WIB saat Race 21 atau race terakhir pada kelas SCP 3 (Bebek 4T 150cc Tune Up Open) Race ke-2.
Insiden kecelakaan tersebut terjadi pada lap ke-4 dari total 15 lap, di lintasan antara Pos 7 dan Pos 8, dengan kondisi cuaca cerah.
“Awhin Sanjaya dilaporkan menabrak ban belakang pembalap di depannya hingga terjatuh di lintasan.” ungkap panitia SCP 2025 melalui keterangan resminya, dikutip, Senin, (15/12).
Akibat jarak antarpembalap yang sangat rapat kata panitia, kecelakaan beruntun pun tidak dapat dihindari.
“Petugas lintasan segera mengibarkan bendera kuning sebagai tanda peringatan.” lanjutnya.
Namun, melihat kondisi yang dinilai darurat, pimpinan perlombaan langsung mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan.
“Tim medis bersama ambulans yang berada di titik terdekat segera menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan pertama.” jelas panitia.
“Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Nurdin Hamzah. Di dalam ambulans terdapat satu dokter dan dua perawat yang mendampingi korban selama perjalanan. Ambulans tiba di RSUD Nurdin Hamzah pada pukul 17.20 WIB, dan korban langsung mendapatkan penanganan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD).” jelas panitia lebih jauh.
Namun, meski telah mendapat upaya medis maksimal, Awhin Sanjaya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 18.14 WIB.
Pihak penyelenggara menyatakan bahwa kronologi kejadian ini disampaikan sesuai dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan.
Kejadian tersebut menjadi duka mendalam bagi dunia balap motor nasional, khususnya komunitas balap di Sumatera.
Awhin merupakan pembalap asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang selama ini dikenal sebagai pembalap nasional.
Berbagai prestasi baik nasional dan internasional telah diraih Awhin semasa karirnya di dunia balap motor. (*)
