IDEAtimes.id, MAKASSAR – Andi Faldy Ferdiansyah Dharwis diangkat sebagai komisaris Independen Bank Sulselbar.
Suami dari ketua DPRD Sulsel itu diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulselbar pada Rabu, (14/5/2025) lalu.
Namun, penetapan mantan calon legislatif (Caleg) partai NasDem itu menuai sorotan dari Lembaga Pemerhati Pemerintahan dan Demokrasi (LP2D).
Direktur Bidang Ekonomi dan Demokrasi LP2D Adhit mengungkapkan, berdasarkan syarat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), komisaris independen bank Sulselbar harus pernah menjabat di lembaga keuangan seperti bank atau non bank.
“Penunjukan Andi Faldy tentu jadi pertanyaan besar, pertama kan dia suami ketua DPRD Sulsel, nuansa politisnya kental sekali dan yang kedua adalah dia tidak pernah menjadi bankir atau orang yang bekerja di lembaga keuangan seperti bank atau non bank.” tutur Adhit, Kamis, (18/12).
Seharusnya kata Adhit, komisaris yang diangkat adalah orang yang berkompeten dan memang memenuhi syarat.
Berdasarkan profil Faldy, tidak ada tercatat sebagai orang yang pernah bekerja di lembaga keuangan baik itu bank atau non-bank.
Adhit menduga, ditunjuknya Andi Faldy ada hubungannya dengan partai sang istri yaitu NasDem.
“Pemegang saham kan 24 kabupaten kota, sementara istrinya ini NasDem, nah kami duga ada pengerahan kepada kepala daerah berlatarbelakang partai yang sama. Jika ini terjadi artinya jelas, nepotisme” tegasnya.
“Tentu ini harus menjadi perhatian bersama, karena bagaimana mungkin bank Sulselbar mau bekerja profesional jika unsur politiknya sangat kuat dalam jajarannya.” tegasnya.
Adhit pun mengusulkan agar ada peninjauan kembali atas penunjukan Andi Faldy sebagai komisaris independen.
“Kalau kami tentu usulkan peninjauan kembali, bagaimana komisaris independen itu bukan orang yang tersentuh dengan politik.” tutupnya. (*)
