IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya kopi rasa pisang epe, penganan khas Makassar, yang melegenda itu ? Ternyata taste itu terwujud di ajang MULOfest #1, Jumat (4 Februari 2022).
Yah, bertepatan dengan Mulo Festival, LOKALATE juga turut meluncurkan salah satu produk terbarunya, yaitu LOKALATE Kopi Pisang Bakar Epe.
Sebagai mitra strategis co-branding Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, LOKALATE yang merupakan brand kopi kekinian asli Indonesia selalu berinovasi. Teranyar adalah varian kopi unik dan nikmat dengan cita rasa lokal, LOKALATE Kopi Pisang Bakar Epe.
Nicolas Orlando, Area Marketing Associate Manager Sulawesi LOKALATE mengatakan, “hadirnya varian baru LOKALATE Kopi Pisang Bakar Epe terinspirasi dari jajanan khas Makassar, Pisang bakar epe”.
Menurut Orlando hal itu merupakan wujud komitmen LOKALATE dalam memperkenalkan rasa lokal bagi masyarakat khas Indonesia secara lebih luas.
Selain terbuat dari biji kopi pilihan Indonesia, varian ini juga lebih rendah gula dan tinggi vitamin A.
Dalam rangkaian MULOfest #1,
juga memang digelar Talkshow Ngopinspirasi (salah satu acara utama) bertemakan “Rasa Lokal Sulawesi Selatan untuk Indonesia”.
Talk show yang menandai _launching_ serta memperkenalkan varian terbaru brand ini diharapkan mampu menginspirasi anak muda dan pelaku bisnis di Sulawesi Selatan, khususnya kota Makassar untuk berani berinovasi dan berkreasi produk kuliner.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan dan Grab yang menyambut baik inisiatif kolaborasi dengan LOKALATE untuk turut memperkenalkan cita rasa lokal khas Makassar serta mendukung kemajuan UMKM di Sulawesi Selatan.
Sekretaris Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi yang turut jadi salah satu narasumber pada talk show tersebut memuji inovasi rasa yang dimunculkan LOKALATE dalam bentuk kopi dengan rasa yang mengadopsi jajanan pisang bakar epe.
“Ini produk yang tepat di saat yang tepat. Kita ingin memunculkan Mulo menjadi salah satu destinasi wisata. Lalu di saat yang sama muncul LOKALATE mengelaborasi pisang epe dalam kemasan kopi. Yang seperti ini yang kami inginkan banyak dilakukan oleh pelaku industri kreatif di Sulsel,” katanya.
Meski merupakan gelaran pertama yang untuk selanjutnya akan digelar sekali sebullan, pengunjung MULOfest pembuka ini di luar ekspektasi penyelenggara.
“Awalnya kita tidak ingin muluk-muluk dikunjungi orang luar. Cukup pegawai Disbudpar Sulsel saja dulu dan kenalan-kenalan dekat masing-masing pegawai. Ternyata semakin siang hingga sore pengunjung non-pegawai banyak berdatangan,” ungkap Devo.
Banyak pengunjung yang ternyata saat masih di venue MULOfest langsung berkabar ke koleganya tentang keseruan event ini. Ada juga pengunjung yang kantornya berada dekat gedung Mulo lalu iseng masuk setelah lihat umbul-umbul kegiatan yang terpasang di pagar luar gedung.
“Sebenarnya pagi tadi mau ke sini lihat info di umbul-umbul. Tapi baru sempat setelah Solat Jumat. Eh, ternyata seru sekali. Bisa belanja-belanja dan berfoto klasik di bagian-bagian khas gedung ini,” ungkap Robi yang kantornya di Jl Sungai Saddang.
Pemilik tenant juga mengungkapkan terima kasih kepada penyelenggara. Berkat dipilihnya sebagai salah satu tenant pengisi MULOfest, akhirnya ia semangat untuk kembali berjualan setelah tiarap di masa pandemi.
“Pak, kalau bisa tenant kami diundang terus saja yah pada mulo fest berikutnya. Kami bersemangat dan senang sekali dapat pengunjung yang banyak,” tutur pemilik tenant Nasi Bakar, ibu Yama.
Permintaan yang sama juga diungkapkan Niken, pemilik tenant Kopi Magi. Jumlah kopi yang laris di tenantnya dari jam 08.00 pagi hingga jam 18.00 wita mencapai 100 gelas lebih.
“Kalau perlu, kami ingin tiap hari saja jualan kopi di kantor ini Pak,” harap Niken. (*)