Kamis, Maret 13, 2025

Bupati Lutra Klaim Ibu-Bayi yang Meninggal Usai Ditandu 17 Jam Tidak Bersedia Dirujuk

Terkait

IDEAtimes.id, LUWU UTARA – Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani angkat bicara soal ibu-bayi yang meninggal usai ditandu selama 17 jam.

Indah Putri mengatakan, kejadian ini akan menjadi catatan evaluasi bagi pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya warga kami, Ibu Feronika, seorang ibu hamil di Kecamatan Seko beberapa waktu lalu.” ucap Indah Putri, Sabtu, (25/3/2023).

“Ini tentu menjadi catatan evaluasi bagi kami, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat, mengingat akses jalan dan kebijakan pembangunan Rumah Sakit Tipe D di daerah terpencil menjadi kebijakan Pemerintah Pusat.” jelasnya.

Terlebih, kata dia, Pemda Luwu Utara sejak 2018 sudah mengusulkan pembangunan Rumah Sakit Tipe D atau RS Pratama di wilayah Kecamatan Seko.

Khusus di Seko Barat, lanjut Indah, Pemda telah membangun Puskesmas, yang sebelumnya hanya ada di ibu kota kecamatan yaitu Desa Padang Balua.

“Jadi saat ini ada dua puskesmas yang telah dibangun. Yang terakhir letaknya di Desa Tana Makaleang, Seko Barat. Akan tetapi, harus kita ketahui, puskesmas ini merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama.” bebernya.

Bupati dua periode ini menjelaskan, saat usia kehamilan Feronika baru 16 minggu, atau pada kunjungan pertama, sudah direkomendasikan untuk ke RS.

Itu karena, tutur Indah, sudah diprediksi tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.

Tapi kemudian yang bersangkutan tidak bersedia untuk dirujuk sampai K4 atau pada saat akan melahirkan.

“Jadi bukan karena fasilitas di puskesmas tidak tersedia tapi standar untuk layanan rujukan hanya ada di rumah sakit. Kita berharap pembangunan rumah sakit tipe D bisa menjadi salah satu solusi karena hanya di rumah sakit tersedia tenaga spesialis yang dapat melakukan tindakan operasi caesar.” tegasnya

Untuk peningkatan layanan khususnya KIA, beber dia, Pemda juga telah sediakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang ada di tiga daerah terpencil yaitu Seko, Rampi, dan Rongkong hingga di RSUD Andi Djemma Masamba.

RTK ini diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu agar tidak lagi mempersoalkan masalah biaya karena pemda menanggung semuanya.

“Kami juga sudah kerja sama dengan bandara. Hanya saja, pada 16 Maret lalu tidak ada penerbangan sehingga harus dibawa melalui jalur darat dengan tetap didampingi tenaga medis. Koordinasi juga dilakukan sehingga ambulans stand by di daerah yang paling mungkin bisa dilalui kendaraan.” Indah melanjutkan.

Terkait akses jalan, meski menjadi pemprov, pemda sudah bersurat untuk izin membentuk kembali badan jalan di Desa Tana Makaleang.

“Kita berharap dengan koordinasi yang baik melalui fasilitasi Komisi V ke Kementerian PUTR, segera ada intervensi khususnya di ruas yang cukup parah.” harapnya.

“Pemda sudah menyediakan lahan maka kami harapkan kegiatan yang sudah direncanakan betul-betul bisa dilaksanakan. Sekali lagi ini butuh komitmen yang kuat dan effort yang lebih besar karena tantangannya juga besar.” tandas dia. (*)

spot_img
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...
Terkait
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...

Berita Lainnya