Kamis, Maret 13, 2025

Mahasiswa Seko Minta Bupati Luwu Utara Tidak Lempar Kesalahan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat

Terkait

IDEAtimes.id, LUWU UTARA –  Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani angkat bicara soal Ibu bayi yang meninggal setelah ditandu selama 17 Jam.

Namun, pernyataan Bupati Luwu Utara itu  mendapat respon dari pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Seko (IPMS).

Ketua IPMS Roni mengungkapkan, Bupati Indah  terkesan melepas tanggung jawab dan seenaknya saja melempar kesalahan itu ke pemerintah provinsi dan pusat.

Indah Putri mengatakan, kejadian ini akan menjadi catatan evaluasi bagi pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

“Ini tentu menjadi catatan evaluasi bagi kami, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat, mengingat akses jalan dan kebijakan pembangunan Rumah Sakit Tipe D di daerah terpencil menjadi kebijakan Pemerintah Pusat,” katanya pada Sabtu (25/03).

Terlebih, kata dia, Pemda Luwu Utara sejak 2018 sudah mengusulkan pembangunan Rumah Sakit Tipe D atau RS Pratama di wilayah Kecamatan Seko.

Dari beberapa penjelasan Bupati Luwu Utara, kata Roni Indah Putri seakan tidak pernah mau disalahkan.

“Harusnya Ibu Indah dengan kerendahan hati meminta maaf pada warga Seko karena sudah 5 tahun tidak bisa merealisasikan Rumah Sakir Tipe D sampai sekarang, bukan malah menyalahkan pemerintah pusat,” kata aktivis Mahasiswa Seko ini, Minggu (26/03).

Baginya, Ia menilai Indah telah gagal sejak 2018 menyurati tingkat pusat untuk pembangunan Rumah Sakit, dan tidak bisa menjalin kerja sama yang baik dengan Pemprov Sulsel untuk pembangunan jalan di Seko.

Lebih lanjut yang menurutnya sangat fatal adalah menyalahkan warganya yang sudah meninggal dunia namun tetap di salahkan. Terkesan menyalakan Ibu Eva yang katanya tidak mau dirujuk.

“Selain klaim karena Almarhumah tidak mau di rujuk, terpaksa katanya harus menggunakan jalur darat karena tidak ada penerbangan pada 16 Maret lalu ikut menjadi satu alasan, seakan ada pesan bahwa Ibu Bupati ingin menerangkan bahwa sudah ajalnya dari Ibu Eva meninggal dunia,” ungkap Roni.

Terkait akses jalan meski menjadi tanggung jawab Pemprov, pemkab sudah bersurat untuk izin membentuk kembali badan jalan desa dengan kordinasi yang baik melalui fasilitas Komisi V DPR RI dan Kementerian PUTR.

“Lalu apa hasilnya? Ini peristiwa sudah sering terjadi apa yang di rasakan oleh masyarakat Seko dari hasil surat menyurat, kordinasi yang baik ke DPR RI dan Kementerian PUTR, terlebih suaminya adalah anggota DPR RI Komisi V, harusnya kan lebih cepat realisasinya,” bebernya.

Rakyat bosan dengan janji-janji dan selalu lari dari tanggungjawab dengan alasan itu wewenang Pemerintah Provinsi atau Pusat.

“Pada umunya pemimpin dipilih karena dipercaya dan dianggap tahu bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah dengan baik dan bertanggung jawab, bukan lempar tanggung jawab dan merasa paling benar,” tandas Roni. (**)

spot_img
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...
Terkait
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...

Berita Lainnya