IDEAtimes.id, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham sudah dua kali tidak hadir dalam peluncuran Program Unggulan MULIA yang dilaksanakan Pemerintah kota Makassar.
Ada dua program unggulan Munafri-Aliyah atau MULIA yang kini sudah diluncurkan selama menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Pertama, program iuran sampah gratis yang dilaunching Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Car Free Day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, pada Minggu (29/6/2025) lalu.
Program ini masuk dalam peraturan wali kota (Perwali) No 13 Tahun 2025 tentang retribusi iuran sampah gratis.
Launchingnya program ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional 2025.
Saat Launching, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika tidak terlihat hadir di lokasi.
Hanya kepala OPD, Sekretaris Daerah hingga Ketua TP PKK yang mendampingi Appi saat launching.
Dalam penjelasannya, Appi mengatakan kebijakan ini ditujukan khusus bagi warga berpenghasilan rendah sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan daya beli masyarakat.
“Ini bukan untuk semua warga. Contoh, hotel yang menghasilkan sampah banyak tentu tidak masuk dalam program ini,” kata Munafri.
Kemudian, baru-baru ini Appi kembali meluncurkan program seragam sekolah gratis.
Diluncurkan Senin, (21/7), seragam sekolah gratis ini menyasar siswa baru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tahap perdana, penyaluran seragam sekolah gratis ini dilakukan di SD Lariang Bangi dan SMP Negeri 46.
Namun lagi, peluncuran program unggulan ini tidak lagi dihadiri Aliyah Mustika.
Munafri dalam sambutannya menyampaikan larangan tegas terhadap praktik jual-beli seragam di lingkungan sekolah, baik oleh pihak internal maupun eksternal.
“Sekolah bukan tempat bisnis. Saya tidak ingin mendengar ada transaksi jual-beli yang membebani orang tua siswa, baik dari oknum di dalam maupun luar sekolah,” tururnya.
Kata Appi, penyaluran seragam gratis ini menjadi bagian dari visi besar Pemkot Makassar melalui program “MULIA”, sebagai langkah konkret meringankan beban ekonomi orang tua serta memastikan pemerataan akses pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga meminta Dinas Pendidikan membuka layanan aduan bagi orang tua, serta memastikan pengawasan ketat terhadap praktik yang membebani siswa.
Ketua IKA FH Unhas itu juga mengeluarkan pernyataan tegas soal larangan praktik jual-beli dalam lingkungan sekolah.
“Kepada Kepala Dinas Pendidikan, saya minta untuk segera membuka layanan pengaduan bagi orang tua siswa jika menemukan pelanggaran dalam proses pembelajaran maupun pungutan liar yang tidak sah,” tegasnya.
Aliyah Buka Suara Soal Ketidakhadirannya
Aliyah Mustika Ilham kemudian buka suara soal ketidakhadiran dirinya pada saat launching program unggulan seragam sekolah gratis.
Ia menegaskan bahwa ketidakhadirannya bukan karena abai terhadap agenda pemerintahan.
Namun karena tengah menjalankan penugasan resmi dari Wali Kota Makassar untuk menghadiri sejumlah kegiatan penting di Jakarta, yang berkaitan langsung dengan kepentingan pembangunan Kota Makassar.
Menurutnya, selama berada di Jakarta, sejak tanggal 20-22 Juli 2025.
Ia menghadiri beberapa agenda strategis yang menyangkut kepentingan pembangunan Kota Makassar, termasuk konsultasi terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat serta rencana rehabilitasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar.
“Saat launching program seragam gratis tadi. Saya masih mewakili Pak Wali Kota untuk koordinasi ke Kementerian Kesehatan membahas DAK pusat dan program rehabilitasi RS Daya,” ujar Aliyah, saat membantah isu miring yang beredar
“Dan sebelum saya ke Jakarta ikuti agenda, saya sudah minta izin di pak Wali sejak hari Jumat lalu.
Sehingga saya ditugaskan wakili. Itu resmi ada surat tugas,” tambah Aliyah menegaskan.
Ia menambahkan bahwa pembagian peran antara dirinya dan Wali Kota merupakan bentuk sinergi dalam pemerintahan.
Hal itu kata dia demi memastikan berbagai urusan strategis Makassar di pusat tetap berjalan paralel dengan agenda di daerah.
Mantan anggota DPR RI itu menegaskan, bahwa ketidakhadirannya bukan disebabkan oleh kelalaian atau absen dari tugas, melainkan karena tengah menjalankan agenda penting di Jakarta atas penugasan langsung dari Wali Kota Makassar.
“Besok, saya lanjut ke Kemendikbudristek sesuai surat undangan yang kami terima. Dan ini tugas saya wakili (Pak Wali Kota) selaku pimpinan di Pemerintah Kota,” ungkapnya.
Menurut politisi Demokrat itu, pembagian peran dan tanggung jawab antara dirinya dan Wali Kota merupakan bagian dari strategi kerja tim dalam memastikan seluruh kepentingan daerah, baik di tingkat lokal maupun pusat dapat berjalan beriringan.
“Sekali lagi saya tegaskan, Kami ini berbagi tugas dengan Pak Wali Kota. Saat beliau di Makassar, saya ditugaskan ke Jakarta sejak Jumat kemarin, dan memang sudah atas izin dari (Wali Kota pak Munafri),” jelas Aliyah.
Selain menghadiri agenda resmi di kementerian, Aliyah juga menyempatkan memenuhi undangan pernikahan keluarga tokoh nasional yang berkaitan erat dengan jaringan pemerintahan daerah.
“Kemarin malam, saya hadir di acara pernikahan anak dari Haji Bobby, iparnya Pak Seto, di Hotel Four Seasons Jakarta. Ini juga bagian dari silaturahmi dan membangun komunikasi lintas daerah,” imbuhnya.
Aliyah menegaskan bahwa komunikasi dan koordinasi antara dirinya dan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berjalan baik, serta setiap agenda dibagi secara profesional demi kepentingan bersama.
Ia dijadwalkan kembali ke Makassar pada Rabu (23/7/2025).
“Kami ini satu tim. Tidak mungkin semua kegiatan dikerjakan sendiri. Jadi ketika Pak Wali fokus mendampingi pembagian seragam di Makassar, saya pastikan urusan strategis pusat juga tetap berjalan. Semua untuk kepentingan warga Makassar,” tutupnya. (*)