IDEAtimes.id, LUWU – Bus yang mengangkut karyawan PT Macmahon dikabarkan terjun ke lokasi tambang.
PT Macmahon merupakan perusahaan kontraktor yang digandeng oleh PT Masmindo Dwi Area bersama dengan PT Petrosea.
Kabar kecelakaan bus PT Macmahon ini disebut terjadi pada Senin, 18 Agustus 2025.
“Mobil bus angkut karyawan PT Macmahon terjun di lokasi Tambang pada hari senin tanggal 18 Agustus 2025.” ucap salah seorang narasumber yang enggan disebut namanya saat dihubungi, Selasa, (19/8).
Dia menuturkan, sejumlah karyawan luka-luka dan alami patah tulang.
“Sementara dirawat di RSU Batara Guru.” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RS Batara Guru dr Daud yang dihubungi belum memberi respons.
Profil PT Macmahon
PT Masmindo menggandeng PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia (MMI) sebagai kontraktor.
PT Petrosea sendiri adalah bekas anak perusahaan Indika Energy.
Namun, sebagian sahamnya saat ini dimiliki oleh PT Caraka Reksa Optima.
PT Caraka Reka Optima yang menaungi Petrosea, 29 persen sahamnya dimiliki oleh Hapsoro Sukmonohadi atau Happy Hapsoro, suami Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Sementara PT Macmahon Indonesia adalah anak perusahaan Macmahon Holdings Limited yang berbasis di Australia.
Masmindo menggaet perusahaan ini selama 7 tahun dengan nilai kontrak Rp463 juta dolar Australia, setara Rp4,6 triliun.
Di Indonesia, Machmahon Holding Limited juga mengerjakan proyek “Tambang Batu Hijau” berupa tembaga dan emas di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Mitra Lokal Masmindo
Mustafa Ibrahim mengungkapkan proyek Awak Mas PT Masmindo melibatkan beberapa mitra lokal antara lain PT Puma Jaya Utama, PT Alonzo Trimulya dan PT Piranti Jagad Raya.
Kemudian PT Oumar Dwi Selaras, CV Belia Persada, PT Belopa Trans Utama dan lainnya, yang diberdayakan melalui skema kemitraan dalam berbagai bidang usaha.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan seluruh kegiatan operasional dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, keselamatan, serta pemberdayaan masyarakat lokal,” kata Mustafa Ibrahim beberapa waktu lalu. (*)