Jumat, Desember 5, 2025

Mirip Kapal “Hantu”, Diduga Milik PT CMA Muat BBM Subsidi Ilegal di Luwu, Hilang Saat Dijaga Polisi

Terkait

IDEAtimes.id, LUWU – Sebuah kapal pemuat BBM subsidi ilegal jenis solar diduga milik PT. Cemerlang Makmur Abadi terpantau bersandar di Sungai Babana, Desa Babang, Kecamatan Larompong Selatan, Kabupaten Luwu, Selasa (26/8/2025).

Berdasarkan informasi, kapal tersebut diduga hendak memuat atau mengambil BBM jenis solar subsidi dengan cara yang tidak resmi.

Namun, tidak cukup 24 jam, kapal tersebut sudah tidak terlihat di sungai setelah sempat ditangani oleh kepolisian.

Setelah diperiksa oleh jajaran Polres Luwu dengan pengakuan mencabut Aki Kapal dan mengambil dokumen terkait, namun belum cukup sehari pada Rabu 27/8 Kapal tersebut sudah hilang dari lokasi.

Hilangnya kapal tersebut kemudian menimbulkan berbagai spekulasi ditengah masyarakat.

Kapolres Luwu Soal Kapal

Kapolres Luwu AKBP Adnan Padimbu mengatakan jika kapal tersebut hilang saat anggotanya sedang makan.

“Anggota lagi makan, terus kapalnya kabur, ini lagi dicari. (Hilangnya) Siang hari.” katanya saat dihubungi, Kamis, (28/8).

Desakan Aktivis Agar Kepolisian Tidak Bermain

Aliansi Masyarakat Pemuda dan Rakyat (AMPERA) Sulawesi Selatan menyoroti “hilangnya” kapal diduga milik PT Cemerlang Makmur Abadi.

Adhit, salah satu pengurus AMPERA Sulsel mengatakan Polres Luwu harus bertanggungjawab atas hilangnya kapal tersebut.

“Jika alasan kepolisian bahwa anggota yang bertugas menjaganya saat itu sedang makan dan kapal “menghilang” maka Kapolres harus bertanggungjawab.” ungkap Adhit, Kamis, (28/8).

Adhit menduga, hilangnya Kapal tersebut bukan serta merta karena kelalaian seperti pengakuan Kapolres Luwu.

Akan tetapi kuat dugaan bahwa ada skenario penghilangan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kami menduga kasus hilangnya Kapal tersebut bukan hilang begitu saja, atau kabur begitu saja dari lokasi, akan tetapi kuat dugaan ada permainan atau skenario yang diatur oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga kapal itu bisa hilang (kabur) dari lokasi awal, ini perlu di telusuri oleh pihak Polda Sulsel, siapa yang bermain,” tegasnya.

“Ini ibarat film yang ceritanya ada kapal hantu yang muncul 50 tahun setelah dinyatakan hilang. Masa ia kasusnya begitum” ujarnya.

Adhit menuturkan bahwa dari berbagai sumber Kapal tersebut diduga dimiliki oleh PT CMA dimana perusahaan tersebut milik dari anggota DPR RI dari Dapil 3 Sulsel.

Namun pihak perusahaan telah membantah kabar tersebut di media bahwa Kapal tersebut bukan milik dari PT CMA.

“Bahwa kemudian ada bantahan bahwa itu bukan milik PT CMA, maka memang perlu kemudian Polda Sulsel memeriksa Kapolres Luwu dan para anggotanya yang terlibat untuk dimintai keterangan,” tegasnya lagi.

Ia pun menuturkan akan memasukkan laporan resmi kepada pihak Polda Sulsel sebagai bagian dari upaya menguak peristiwa yang menghebohkan masyarakat Luwu tersebut

“Bahwa kami akan melakukan pelaporan resmi dan aksi demonstrasi di Mapolda Sulsel sebagai bagian dari control sosial karena kami meyakini ada permainan dibalik hilangnya kapal tersebut,” tegasnya. (*)

spot_img
spot_img
Terkini

Kader PSI Sidrap Kembali Gelar Jumat Berkah, Hadir Berbagi di Desa Talawe

IDEAtimes.id, SIDRAP - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Sidenreng Rappang (SIDRAP) kembali menunjukkan komitmennya untuk terus hadir di...
Terkait
Terkini

Kader PSI Sidrap Kembali Gelar Jumat Berkah, Hadir Berbagi di Desa Talawe

IDEAtimes.id, SIDRAP - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Sidenreng Rappang (SIDRAP) kembali menunjukkan komitmennya untuk terus hadir di...

Berita Lainnya