Senin, Desember 8, 2025

Hasrul Kaharuddin : Pemuda Penentu Arah Bangsa dan Harapan Penyatuan KNPI

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Tokoh muda dan aktivis kepemudaan Sulawesi Selatan Hasrul Kaharuddin, menyerukan pentingnya penyatuan gerakan pemuda di bawah satu wadah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai langkah strategis menuju visi besar Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, keberhasilan Indonesia mencapai masa kejayaan pada satu abad kemerdekaan akan sangat ditentukan oleh soliditas dan arah perjuangan kaum muda hari ini.

Dalam wawancara di Makassar, Hasrul menyampaikan pandangan kritisnya terhadap kondisi kepemudaan nasional yang dinilai masih terpecah belah akibat dualisme bahkan pluralisme organisasi.

Ia menyebut, konflik internal yang berkepanjangan di tubuh KNPI telah menghambat peran strategis pemuda sebagai motor perubahan bangsa.

“Kita tidak bisa bicara tentang Indonesia Emas jika rumah besar pemuda masih retak. KNPI harus kembali menjadi wadah pemersatu, bukan ajang perebutan kepentingan. Sudah waktunya kita duduk bersama dan bersatu,” tegas Hasrul, Selasa, (28/10) bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda.

Pemuda Sebagai Penentu Arah Bangsa

Lebih jauh, Hasrul menekankan bahwa sejarah telah mencatat peran besar pemuda dalam setiap babak penting perjuangan Indonesia — mulai dari Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi 1945, hingga reformasi 1998.

Karena itu, ia menilai wajar bila generasi muda kembali ditempatkan sebagai penentu arah bangsa menuju 2045.

“Dari dulu, tonggak perubahan bangsa ini lahir dari tangan pemuda. Maka menyatukan pemuda hari ini berarti menyatukan masa depan Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, mulai dari disrupsi teknologi, ekonomi digital, hingga polarisasi politik.

Menurutnya, semua itu menuntut kepemimpinan pemuda yang cerdas, terbuka, dan mampu bekerja lintas sektor serta lintas perbedaan.

Mendorong Kolaborasi dan Kepemimpinan Baru

Hasrul menilai, semangat kolaborasi lintas generasi dan lintas organisasi harus menjadi ciri khas gerakan pemuda modern.

Ia menyebut, penyatuan KNPI tidak boleh hanya berhenti pada kesepakatan administratif, tetapi harus menjadi momentum melahirkan model kepemimpinan baru yang lebih inklusif dan berorientasi pada masa depan bangsa.

“Penyatuan itu bukan sekadar siapa yang jadi ketua, tapi bagaimana kita menyatukan visi. Kalau semua pihak berpikir untuk kepentingan bangsa, maka otomatis perbedaan akan mencair,” jelasnya.

Ia berharap para tokoh senior dan mantan aktivis KNPI juga ikut mengambil peran sebagai penengah dan pembimbing, bukan sebagai pihak yang memperpanjang perpecahan.

“Senior harus menjadi penyejuk, bukan sumber perbedaan baru,” ujarnya menambahkan.

Menpora Didorong Ambil Sikap

Dalam kesempatan yang sama, Hasrul juga menyampaikan harapannya agar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Erick Thohir berani mengambil sikap tegas terhadap situasi kepemudaan yang masih terpecah.

Menurutnya, pemerintah tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus hadir sebagai fasilitator penyatuan gerakan pemuda di tingkat nasional.

“Kemenpora memiliki peran strategis untuk mempersatukan organisasi kepemudaan. Saya berharap Menpora bisa mengambil langkah nyata dan memanggil semua pihak duduk bersama mencari solusi,” ujar Hasrul.

Ia menegaskan, kebijakan dan arah pembinaan kepemudaan nasional harus menekankan semangat kolaborasi, bukan kompetisi antarlembaga.

“Kalau pemudanya bersatu, negara akan kuat. Tapi kalau pemudanya terus terpecah, sulit bicara tentang masa depan,” tegasnya.

Menuju Indonesia Emas 2045

Menutup wawancara, Hasrul mengingatkan bahwa visi Indonesia Emas 2045 — yaitu Indonesia maju, adil, dan berdaya saing — hanya bisa diwujudkan bila generasi muda menjadi pelaku utama dalam pembangunan.

Ia menilai, bonus demografi yang dimiliki Indonesia akan menjadi berkah bila diolah dengan kebijakan dan kepemimpinan yang berpihak kepada generasi muda.

“Kalau pemuda bersatu, tidak ada target nasional yang mustahil. Indonesia Emas bukan slogan, tapi arah perjuangan kita bersama,” tegasnya lagi.

Hasrul juga mengajak seluruh elemen pemuda menjadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini sebagai refleksi untuk kembali meneguhkan semangat persatuan dan gotong royong.

“Sumpah Pemuda 1928 telah membuktikan bahwa persatuan adalah kunci. Kini, hampir seabad kemudian, semangat itu harus kita hidupkan kembali untuk menjawab tantangan zaman,” pungkas Hasrul Kaharuddin dengan penuh optimisme. (*)

spot_img
spot_img
Terkini

Daftar Calon Ketua KNPI, Fadel Taufan Disebut Selamatkan Pemuda Sulsel 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Fadel Muhammad Taufan Ansar resmi mendaftar sebagai bakal calon ketua DPD I KNPI Sulawesi Selatan. Diantar pengurus...
Terkait
Terkini

Daftar Calon Ketua KNPI, Fadel Taufan Disebut Selamatkan Pemuda Sulsel 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Fadel Muhammad Taufan Ansar resmi mendaftar sebagai bakal calon ketua DPD I KNPI Sulawesi Selatan. Diantar pengurus...

Berita Lainnya