Minggu, Desember 7, 2025

Pandji Pragiwaksono Minta Maaf kepada Masyarakat Toraja, Siap Jalani Proses Hukum dan Adat

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Komika Pandji Pragiwaksono akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Toraja atas materi lawakannya yang menyinggung adat Rambu Solo’ dalam salah satu pertunjukan pada tahun 2013.

Dalam unggahan di akun media sosialnya, Pandji mengaku menerima banyak protes dan kemarahan dari masyarakat Toraja setelah potongan video lawakannya kembali viral di media sosial.

Ia mengatakan telah membaca seluruh pesan dan surat protes yang ditujukan kepadanya.

“Saya menerima semua protes serta surat yang ditujukan kepada saya. Saya menyadari bahwa joke yang saya buat memang ignoran, dan untuk itu saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Toraja yang tersinggung dan merasa dilukai,” tulis Pandji.

Pandji mengungkapkan bahwa ia telah berdialog dengan Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi, untuk memahami lebih dalam makna dan nilai dari tradisi Rambu Solo’.

“Dalam pembicaraan kami, Ibu Rukka menceritakan dengan sangat indah tentang budaya Toraja, maknanya, nilainya, dan kedalamannya. Dari obrolan itu saya sadar bahwa guyonan saya dulu tidak pantas,” kata Pandji.

Terkait laporan hukum yang sudah masuk ke kepolisian, Pandji menegaskan siap menghormati seluruh proses hukum yang berlaku.

Ia juga terbuka terhadap penyelesaian secara adat.

“Ada dua proses hukum yang berjalan: proses hukum negara dan proses hukum adat. Berdasarkan pembicaraan dengan Ibu Rukka, penyelesaian secara adat hanya dapat dilakukan di Toraja. Bila waktunya memungkinkan, saya akan berusaha menempuh jalur itu,” ujarnya.

Rukka Sombolinggi sendiri menyatakan kesediaannya menjadi fasilitator pertemuan antara Pandji dan perwakilan adat dari 32 wilayah adat Toraja untuk membicarakan penyelesaian secara adat.

Pandji juga menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga baginya sebagai seniman.

Ia berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam mengangkat tema-tema budaya dan sosial di masa depan.

“Saya akan belajar dari kejadian ini dan menjadikannya momen untuk menjadi pelawak yang lebih baik, lebih peka, lebih cermat, dan lebih peduli,” tulis Pandji.

Dalam unggahan lanjutan, Pandji berharap peristiwa ini tidak membuat para komika berhenti membicarakan budaya dan keberagaman Indonesia dalam karya mereka.

“Yang penting bukan berhenti membicarakan SARA, tapi bagaimana membicarakannya tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan. Semoga para komika di Indonesia terus bercerita tentang adat dan tradisi bangsa ini dengan cara yang lebih baik, bijak, dan menghormati,” katanya menutup pernyataan. (*)

spot_img
spot_img
Terkini

Daftar Calon Ketua KNPI, Fadel Taufan Disebut Selamatkan Pemuda Sulsel 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Fadel Muhammad Taufan Ansar resmi mendaftar sebagai bakal calon ketua DPD I KNPI Sulawesi Selatan. Diantar pengurus...
Terkait
Terkini

Daftar Calon Ketua KNPI, Fadel Taufan Disebut Selamatkan Pemuda Sulsel 

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Fadel Muhammad Taufan Ansar resmi mendaftar sebagai bakal calon ketua DPD I KNPI Sulawesi Selatan. Diantar pengurus...

Berita Lainnya