IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kelompok PKK Desa Borisallo mendapat edukasi dan pelatihan penting terkait deteksi bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya yang masih sering ditemukan pada makanan dan minuman sehari-hari.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dipandu oleh Nasruddin Syam dan Nurlina Akbar, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia (FKM UMI), bersama dua mahasiswa yang turut terlibat sebagai pendamping.
Kegiatan ini terselenggara dengan dukungan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat UMI.
Pelatihan ini mengangkat tema:
“Edukasi dan Pelatihan Deteksi Bahan Tambahan Pangan (Pengawet, Pemanis, Pewarna) Berbahaya dalam Makanan dan Minuman.”
Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung boraks, formalin, rhodamin B, hingga pemanis sintetis yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pemaparan mengenai:
Jenis-jenis BTP berbahaya serta dampaknya bagi kesehatan.
Demonstrasi metode organoleptik dan uji sederhana rumah tangga untuk mendeteksi bahan pengawet, pewarna, dan pemanis sintetis pada makanan.
Antusiasme peserta terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang muncul, serta keterlibatan aktif mereka dalam sesi diskusi dan praktik lapangan.
Nasruddin Syam menegaskan bahwa edukasi keamanan pangan perlu terus digencarkan karena masih banyak produk makanan yang beredar tanpa pengawasan optimal.
Di sisi lain, Nurlina Akbar menekankan pentingnya kemampuan masyarakat dalam memilih makanan aman sebagai upaya pencegahan penyakit jangka panjang.
Ketua PKK Desa Borisallo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Ia berharap pelatihan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan agar masyarakat semakin sadar dan mandiri dalam menjaga keamanan pangan bagi keluarga. (*)