IDEAtimes.id, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kondisi cuaca terkini dan potensi risiko hidrometeorologi dalam Rapat Koordinasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang digelar untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional menjelang puncak mobilitas masyarakat.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menegaskan Jenis bencana yang mendominasi yaitu hujan ekstrem, angin kencang, serta fenomena lain seperti petir merusak, puting beliung, hujan es, dan jarak pandang terbatas yang kerap mengganggu penerbangan maupun pelayaran.
“Trennya terus naik. Jawa Barat memimpin frekuensi kejadian hujan ekstrem dan angin kencang, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” Ujar Faisal (1/12), dikutip dari situs resmi BMKG.
Untuk periode minggu ke-2 Desember hingga awal Januari, BMKG memperkirakan:
-
Monsoon Asia mulai aktif, meningkatkan curah hujan di Indonesia.
-
Munculnya anomali atmosfer Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin, dan Rossby Equator yang memicu hujan ekstrem.
-
Hadirnya seruak dingin Siberia yang turut memperkuat intensitas hujan.
-
Bibit siklon tropis berpotensi tumbuh di wilayah selatan Indonesia.
-
Daerah yang perlu waspada pembentukan bibit siklon antara lain Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa – Bali, NTB, NTT, Maluku, Papua Selatan dan Tengah.





