Kamis, Maret 13, 2025

Aktivis Asal Mamasa Jadi Wisudawan Terbaik di Unibos

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR –  Yustianto Tallulembang, mahasiswa Universitas Bosowa merupakan salah satu aktivis mahasiswa dari Mamasa, mendapatkan gelar sebagai lulusan terbaik Pascasarjana Fakultas Ilmu administrasi Publik.

Universitas Bosowa melaksanakan wisuda ke-58 periode II tahun 2020.

Pada pelaksanaan wisudawan tersebut sekitar 500 orang mahasiswa yang dikukuhkan untuk menyandang gelar magister dan sarjana dari berbagai jurusan dan fakultas.

Yusti yang juga merupakan mantan Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia itu cabang Makassar, dan Mantan Ketua IPPMS ( IKATAN PEMUDA PELAJAR MAHASISWA SESPA ) lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97.

Sahabat Yustianto, Ichal Landolalan menyampaikan bahwa Yustianto ini akan menjadi motivasi bagi generasi muda Mamasa, khususnya bagi kalangan mahasiswa.

“Yusti membuktikan bahwa organisasi tidak pernah menghalangi proses pembelajaran dikampus, namun harus sejalan beriringan,” tutur Ichal.

Ichal mengatakan,  Yustianto adalah calon pemimpin masa depan Mamasa.

“Selama kuliah beliau juga aktif dalam pergerakan mahasiswa di kabupaten Mamasa,” ungkapnya.

Terpisah, Yustianto mengungkapkan prestasi yang ia raih ini dipersembahkan kepada orang tua dan semua keluarga yang turut mendukung selama proses studi kurang lebih dua tahun pada program Pascasarjana Universitas Bosowa.

“Ini adalah prestasi yang saya persembahkan kepada kedua orang tua saya mama dan juga bapak (almarhum) atas segala doa dan dukungannya selama ini. Lahir dalam keluarga serba terbatas yang diasuh oleh mama seorang diri sejak berumur tujuh tahun ketika bapak meninggal adalah motivasi besar dalam diri saya bahwa kami harus berubah,” ujar Yusti

Yusti sapaannya, yang banyak melibatkan diri dalam gerakan-gerakan kemahasiswaan dan organisasi kemasyarakatan, mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas kemahasiswaan sebagai insan akademis.

“Saya kira menjadi aktivis bukan berarti tugas akademik terlupakan atau dinomor duakan. Menjadi aktivis atau akademis bukan pilihan yang harus didikotomikan tapi keduanya penting dan harus berjalan beriringan. Karna kemampuan akademik yang cukup akan membantu memberikan ide-ide yang konstruktif ketika terlibat dalam garis-garis perjuangan rakyat,” jelanya.

“Jadi aktivis juga bisa berpertasi didalam kelas bukan hanya diluar kelas,” tutupnya.(*)

spot_img
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...
Terkait
Terkini

Hadiri Bukber KKLR Sulsel, Wakil Wali Kota Aliyah Nikmati Makan Kapurung

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Wakil Wali kota Makassar Aliyah Mustika Ilham (AMI) menyempatkan menghadiri buka puasa bersama pengurus BPW Kerukunan...

Berita Lainnya