Sabtu, Mei 17, 2025

Aktivis HMI Ajak Masyarakat Tolak Rencana Pertemuan Kaum LGBT di Jakarta

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Rencana pertemuan aktivis Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) Se-ASEAN melalui agenda ASEAN Queer Advocacy Week (AAW) menuai penolakan dari berbagai kalangan aktivis.

Salah satunya adalah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya yang juga Alumni UIN Alauddin Makassar Dwi Fajriani Sulaiman.

Dwi mengungkapkan, rencana kegiatan tersebut harus ditolak oleh semua pihak baik masyarakat umum mau pun organisasi mahasiswa dan kepemudaan.

“Itu kan (mereka) sebenarnya adalah (penyimpangan) atau penyakit. Nah tentu ini akan menjadi pro kontra bila acaranya berlangsung di negara mayoritas muslim.” ungkap Dwi saat dihubungi via WhatsApp, Rabu, (12/7).

Mantan pengyrus HMI Cabang Gowa Raya ini menilai, para kaum pelangi julukan pelaku LGBT menggunakan dalih solidaritas Asean untuk menggelar acara tersebut.

Sehingga, acara tersebut terkesan adalah acara yang biasa-biasa saja padahal ada agenda besar didalamnya yaitu mendukung penuh penyebaran LGBT di Indonesia.

“Dengan dalih solidaritas asean saya rasa itu perlu di pertimbangkan lagi kalau sampai pertemuan itu di laksanakan di Indonesia khususnya di Jakarta.” jelasnya.

“Bukannya menolak toleransi perbedaan, tapi saya fikir LGBT adalah sebuah penyakit yang harus di obati, bukan di biarkan dan malah di berikan ruang kebebasan untuk deklarasi dan memperkenalkan komunitas mereka dengan khalayak umum yang jelas itu menyimpang.” tegasnya.

Sebagai perempuan dan sebagai manusia yang beragama, Dwi dengan tegas menyeruhkan penolakan terhadap rencana pertemuan komunitas pelangi tersebut.

Ia pun juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menolak pertemuan yang akan dilaksanakan di Indonesia tepatnya Jakarta demi keselamatan genarasi bangsa.

Khusus di Kota Makassar lanjut pengurus DPP HIPPMAS Sinjai itu, LGBT bisa semakin menyebar apabila pertemuan yang dijadwalkan di Jakarta itu terlaksana.

“Yah kalau misalnya di Jakarta diberi ruang maka bisa jadi kota-kota besar seperti Makassar akan mulai berani juga memunculkan dirinya atau mendeklarasikan diri. Ini yang kita tidak mau.” tegasnya lagi.

“Nah makanya kita sebagai masyarakat umum, aktivis perempuan, aktivis agama harus sama-sama menyuarakan agar kegiatan itu tidak di berikan izin terlaksana. Kalau toh sampai terlaksana, kita tetap menyuarakan agar tidak ada izin berdirinya organisasi atau lembaga sayap mereka yang sampai mencakup daerah-daerah yang lain khususnya Sulsel.” tandas dia.

spot_img
Terkini

Ini Langkah Plt Dirut Perumda Parkir Makassar Untuk Maksimalkan Pendapatan di 14 Kecamatan

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Parkir Makassar, Adi Rasyid Ali, memimpin langsung Rapat Koordinasi bersama...
Terkait
Terkini

Ini Langkah Plt Dirut Perumda Parkir Makassar Untuk Maksimalkan Pendapatan di 14 Kecamatan

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Parkir Makassar, Adi Rasyid Ali, memimpin langsung Rapat Koordinasi bersama...

Berita Lainnya