IDEAtimes.id, MAKASSAR – Perwakilan Tokoh Masyarakat Luwu Raya dan Bone mengadakan pertemuan di Kota Makassar, Sulawesi-Selatan, Minggu, (27/11/2021).
Pertemuan ini dalam rangka menyikapi berkembangnya isu penyerangan asrama yang menyebut dua daerah yakni Luwu/Palopo dan Bone.
Pasalnya, di waktu yang bersamaan, dua asrama mahasiswa yakni Asrama Luwu dan Asrama Bone diserang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) menggunakan bom molotov.
Namun penyerangan dua asrama ini diisukan dilakukan oleh kedua mahasiswa asal daerah tersebut dalam artian terjadinya saling serang.
Inisator dari pertemuan kedua tokoh masyarakat ini ialah Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana dan Dandim 1408 Makassar Kolonel Kav Dwi Irbaya Sandra.
Sementara itu mewakili tokoh masyarakat Luwu Raya, Andi Hatta Marakarma, Buhari Kahar Mudzakkar, Jamaluddin Nawir dan Jumail Mappiare.
Sedangkan dari tokoh masyarakat Bone ialah Sharil Wijaya selaku Ketua Kerukunan Warga Bone dan Andi Agung Sekjend Kerukunan Warga Bone.
Dari hasil pertemuan ini, keduanya bersepakat mengadakan pertemuan lanjutan yang nantinya akan melibatkan mahasiswa asal Luwu dan Bone.
“Juga dihimbau kepada para adik-adik yang berstudi di Kota Makassar agar menjaga diri supaya kejadian ini tidak berlarut-larut.” kata keduanya melalui pernyataan sikap bersama saat pertemuan, Minggu, (27/11).
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Witnu Urip Laksana mengatakan turut prihatin dan menyesel dengan adanya kejadian ini yang mengatasnamakan Palopo dan Bone.
“Kita akan menindak tegas kepada oknum pelaku saat kejadian dan kemarin.” katanya.
“Kita imbau juga kepada adik-adik mahasiswa yang merada ketakutan agar tetap tenang dan jangan muda terpengaruh isu-isu tidak benar.” pintahnya.(*)
