31 C
Indonesia
Rabu, September 27, 2023

Opini : Hardiknas, apakah hanya sekedar euforia ?

Wajib Baca

Amran Sulaiman – Menko Airlangga Bertemu, Bahas Investasi Triliunan di Takalar

IDEAtimes.id, JAKARTA - Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang juga Founder PT. Tiran Group bertemu dengan Menteri Koordinator...

Meledak! Jalan Gembira Anies – Muhaimin di Makassar Diikuti 1 Juta Orang

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Ketua Panitia Jalan Gembira pasangan bakal calon presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar di Kota Makassar,...

Asisten I Buka Monev TPPS, TPK dan Satgas Kota Palopo Tahun 2023

IDEAtimes.id, PALOPO - Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. Ruslan., M.Si mewakili Wali Kota Palopo membuka kegiatan...

Masyarakat Wajib Tahu, Jukir Resmi di Makassar Gunakan ID Card dari Perumda Parkir

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Maraknya juru parkir (jukir) liar di kota Makassar membuat Perumda Parkir terus melakukan pendataan. Terbaru, personil Tim...

Pesan Bahtiar untuk 4 Pj Daerah di Sulsel : Jangan Seperti Punggawa

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin resmi melantik 4 Pj Kepala Daerah di Sulsel. Keempat Pj tersebut adalah...

Harga Beras di Makassar Tembus Rp14 Ribu per Kilo, Warga Tetap Beli

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Harga beras di pasar-pasar kota Makassar dikeluhkan masyarakat yang mencapai Rp.14 ribu/kg. Harga tersebut hampir merata diseluruh...

Tiba di Palopo, Anies Baswedan : Saya Seperti Perantau Pulang Kampung

IDEAtimes.id, PALOPO - Bakal Calon Presiden Anies Baswedan, tiba di Istana Kedatuan Luwu, Sabtu 23 September 2023 sekira pukul...

Demokrat Makassar : Kader Siap Menangkan Prabowo di Sulsel

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Sektretaris DPC Partai Demokrat Makassar, Fatma Wahyudin menyatakan siap memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden di tahun...

Ribuan Mahasiswa Unras di DPRD Sulsel, Suarakan Penolakan Kehadiran PT Antam di Luwu Timur

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Penolakan keinginan masuknya PT. Antam mengelola tambang di Luwu Timur, Sulawesi Selatan yaitu PT Vale kembali...

Sekda Firmanza Bersama Forkopimda Hadiri Pelantikan Pj Wali Kota Palopo

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Sekretaris Daerah Drs. Firmanza D.P.,S.H.,M.Si bersama Forkopimda Kota Palopo dan Kepala OPD menghadiri pelantikan Pj Wali...

Timsel KPID – Komisi A DPRD Sulsel Sepakat Komisioner Terpilih Harus Berkualitas

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Tim Seleksi (Timsel) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan silaturahmi dan audiensi dengan...

Sofha Marwah Kunker Monitoring Program Dekranasda di Bantaeng, Bulukumba, dan Takalar

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Penjabat Ketua Dekranasda Sulsel, Sofha Marwah Bahtiar, melakukan kunjungan Silaturahmi dan Monitoring program PKK dan Dekranasda...

IDEAtimes.id, Opini;- Hari ini tepat 02 Mei 2020, sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional dan juga hari kelahiran pelopor pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara 02 Mei 1899.

Setiap tahunnya diperingati hampir seluruh masyarakat Indonesia, digelar upacara peringatan Hardiknas, resepsi malam puncak, pameran-pameran dan segala gegap gempita euforia pendidikan, tanpa ada perenungan, evaluasi atau apalah namanya mengenai keberjalanan/keberlanjutan sistem pendidikan di Indonesia.

Sehingga, setiap tahunnya Hari Pendidikan hanyalah peringatan semata, dan esensi pendidikan sekarang hanyalah belajar di kelas dan bagaimana mendapatkan nilai bagus ketika ujian. Padahal sejatinya, esensi pendidikan itu sudah tertuang dalam undang – undang pendidikan sistem pendidikan nasional. ( Baca : Bab I, pasal 1-3 ).

Tahun ini juga mengalami perbedaan 360 derajat. Perbedaan ini terjadi lantaran Indonesia sedang kedatangan tamu tak diundang yakni pandemi Covid-19, akibatnya, tak ada satupun menggelar eforia di Hari Pendidikan Nasional dan semoga ini bisa menjadi momentum untuk evaluasi bersama sistem pendidikan nasional kita.

( Pesan Istimewa Ki Hajar Dewantara ) R.M Soewardi Soeryaningrat atau lebih dikenal Ki Hajar Dewantara sudah jauh hari meletakkan dasar sistem pendidikan nasional kita kepada tenaga pendidik. Pertama ; tenaga pendidik itu di depan memberikan tauladan yang baik, kedua ; tenaga pendidik itu di tengah mengajak kepada murid menghadirkan ide/gagasan, ketiga ; tenaga pendidik itu di belakang wajib memberikan arahan/dorongan. ( Baca : Menuju Manusia Merdeka ).

Kata kunci pesannya adalah memberikan kemerdekaan anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu ‘dipelopori’, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetapi biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan menggunakan pikirannya sendiri.Maksudnya, sebuah proses pendidikan biarkan anak-anak berpikir sendiri, dengan begitu mereka memiliki ide yang orisinil dalam berpikir maupun bertindak di masa depan.

Pendidikan juga dinilai berhasil jika anak bangsa bisa mengenali tantangan apa yang ada di depan mereka, kemudian bisa berpikir dan berbuat untuk menyelesaikan tantangan itu.

( Belajar dari Karaeng Pattingalloang )

Selain itu di masa lalu, pada abad 17 hadir Karaeng Pattingalloang, intelektual dari Kerajaaan Tallo – Makassar, yang dikenal sebagai ” tokoh Renaissanse dari Timur “.

Dia juga dikenal sosok pemimpin yang mengkampanyekan kesadaran multikultural. Dari situasi itu melalui proses belajar, baik dari keluarganya, maupun dari upayanya sendiri, yang dibuktikan dengan koleksi 15 ribu buku dan menguasai delapan bahasa asing. Karaeng Pattingalloang sampai pada kesadaran multikultural, yakni memandang bahwa ‘semua orang yang berbeda-beda pada dasarnya memiliki hak yang sama. ( Baca ; Karaeng Pattingalloang Raja Tallo ).

Kesadaran multikultural ini adalah pekerjaan yang belum selesai.

“Itu masih jauh, sangat jauh, karena itu peran pendidik. Belajar dari warisan tradisi dan pemahanan tentang multikulturalisme seperti itu pada dasarnya sudah ada di abad ke-17 di negeri ini, hanya saja lama kelamaan dilupakan.

( Perjuangan Tan Malaka )

Tan Malaka atau bernama lengkap Sultan Ibrahim Datuk Tan Malaka salah satu Tokoh Pergerakan Kemerdekaan Indonesia pernah meletakkan landasan dasar pendidikan yaitu: Pendidikan adalah dasar untuk melepaskan bangsa dari keterbelakangan dan kebodohan serta belenggu Imperialisme-Kolonialisme.

Tan Malaka menekankan pada materi pendidikan dan mengenai hal itu dapat disimpulkan menjadi tiga bagian yaitu, pertama ; memberi senjata yang cukup buat mencari kehidupan dalam dunia kemodalan (berhitung, membaca, menulis, ilmu bumi, bahasa asing, bahasa Indonesia dan bahasa daerah, kedua ; memberi haknya terhadap murid-murid yakni harus dengan jalan pergaulan ( berorganisasi – berdemokrasi ), ketiga : menujukkan kewajiban terhadap berjuta-juta kaum Kromo (rakyat jelata).

Pemikiran Tan Malaka mengenai pendidikan dianggap sebagai modal dasar bagi kemajuan dari bangsa yang merdeka dalam politik, ekonomi, sosial dan budaya sehingga menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Praktek pendidikan Tan Malaka bisa disebut sebagai pedagogik transformatif, yaitu proses memanusiakan manusia untuk dapat membentuk masyarakat baru dan pengetahuan baru yang diciptakan oleh keterlibatan mereka sendiri. Hal ini mengusahakan agar pendidikan di posisikan supaya masyarakat mempunyai kesadaran dari pendidikan yang tertindas dan tertinggal.

Setelah sadar, diharapkan masyarakat dapat membongkar tatanan atau relasi sosial yang tidak adil dan mengembalikan kemanusian manusia. Pemikiran pendidikan kritis yang digagas dan di implememntasi oleh Tan Malaka pada masa pra-kemerdekaan selayaknya menjadi inspirasi dan landasan pendidikan nasional yang berkarakter pancasila sesuai kebudayaan bangsa Indonesia dan jauh dari praktek- praktek pendidikan yang liberalis serta kapitalis sehingga merubah atau menodai pendidikan yang berdasarkan falsafah bangsa Indonesia yaitu Pancasila. ( Baca : Merajut Masyarakat dan Pendidikan Indonesia yang Sosialistis ).

Dibalik dari semua warisan dasar sistem pendidikan nasional kita, semoga itu bisa menjadi bahan acuan merumuskan kembali sistem pendidikan nasional.

Bagaimana mungkin kita bisa banyak berharap menghadirkan generasi masa depan, jika kita tak mampu mengoreksi banyak kelemahan itu. Kita ini sangat kaya dari segi warisan kultur sistem pendidikan nasional, hanya saja upaya mengarusutamakan itu dalam pendidikan masih belum menjadi pilihan.

Padahal di level internasional seperti di UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation) misalnya, Indonesia diakui sebagai negara dengan warisan kultur yang tidak tertandingi. Semoga upaya kita untuk belajar dari kekayaan itu diteruskan kepada generasi penerus, dimulai dari PAUD sampai tingkatan Perguruan Tinggi, diharapkan bisa mendukung tercapainya harapan kita bersama, untuk membentuk manusia yang berkarakter dan berbudaya Indonesia. Sebab, pendidikan bukan persoalan gelar dan nilai tapi lebih kepada moral serta menerjemahkan kebudayaan lokal masing-masing sebagai dasar membentuk manusia yang berkarakter dan berbudaya Indonesia.

Penulis : Muhammad Aswar Darwis, Mahasiswa Pascasarjana Adminstrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Hasanuddin ( Wakil Sekertaris Umum Badko HMI Sulselbar Periode 2018 – 2020 ).

Top News

Usai dilantik, Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani Ziarah ke Makam Andi Djemma

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Asrul Sani resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin di ruang...

Masyarakat Sulsel Diminta Waspada Tiga hari Kedepan, Akan Terjadi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Sulawesi Selatan mengeluarkan peringatan dini cuaca tiga hari kedepan. Melalui surat yang terbit Senin,...

Innalillahi, Calon Bupati Barru Malkan Amin Meninggal Dunia di Hari Pencoblosan

IDEAtimes.id, BARRU - Calon Bupati Barru H. Malkan Amin meninggal dunia tepat dihari pencoblosan, Kamis, (9/12/2020). Kabar duka ini beredar melalui grup-grup Whatt'sApp, Kamis, (9/12). "Innalillahi wainna ...

Selain Sarang Narkoba, Apartemen Vida View Diduga Jadi Tempat Prostitusi Online

IDEAtimes.id, Makassar;- Meski ditengah pandemi Covid-19, praktek prostitusi tetap masih beroperasi. Namun, kali ini para pekerja prostitusi tersebut tidak menawarkan diri secara langsung melainkan melalui...

Populer

Usai dilantik, Pj Wali Kota Palopo Asrul Sani Ziarah ke Makam Andi Djemma

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Asrul Sani resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin di ruang...

Pj Gubernur Lantik 4 Pj Kepala Daerah di Sulsel

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin lantik empat Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota di...

4 Pj Kepala Daerah di Sulsel Dilantik Selasa 26 September, Ini Nama-namanya

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan menggelar pelantikan Penjabat (Pj) empat kabupaten/kota. Berdasarkan surat Nomor/005/11011/B.Pem.Otda Tanggal 20 September,...

Bupati Konawe Utara Dorong Yusril Jadi Cawapres Prabowo

IDEAtimes.id, KENDARI – Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sulawesi Tenggaran (Sultra) Ruksamin menginginkan Ketua Umum PBB Yusril Ihza...

Pesan Bahtiar untuk 4 Pj Daerah di Sulsel : Jangan Seperti Punggawa

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin resmi melantik 4 Pj Kepala Daerah di Sulsel. Keempat Pj tersebut adalah...

Sekda Firmanza Bersama Forkopimda Hadiri Pelantikan Pj Wali Kota Palopo

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Sekretaris Daerah Drs. Firmanza D.P.,S.H.,M.Si bersama Forkopimda Kota Palopo dan Kepala OPD menghadiri pelantikan Pj Wali...

Terkini

Pemprov Sulsel Buka Seleksi 3.745 Kuota Formasi PPPK, 2870 untuk Guru

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan membuka Seleksi Pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara Formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun Anggaran 2023. Ada...

Harga Beras di Makassar Tembus Rp14 Ribu per Kilo, Warga Tetap Beli

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Harga beras di pasar-pasar kota Makassar dikeluhkan masyarakat yang mencapai Rp.14 ribu/kg. Harga tersebut hampir merata diseluruh pasar yang ada di kota...

Demokrat Makassar : Kader Siap Menangkan Prabowo di Sulsel

IDEAtimes.id, MAKASSAR - Sektretaris DPC Partai Demokrat Makassar, Fatma Wahyudin menyatakan siap memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden di tahun 2024. Itu setelah ia menghadiri Rapat...

Baca Juga