IDEAtimes.id, MAKASSAR – Aliansi Masyarakat bersatu menggelar unjuk rasa, menuntut penolakan mengenai sistem pemilihan umum (Pemilu) ketua RT/RW.
Diketahui, pemerintah akan melakukan pemungutan suara melalui elektronik atau e-voting.
Zainal, warga kelurahan Maricayya mengatakan penolakan karena pemilu e-voting dianggap rawan kecurangan.
Pihaknya mengancam menurunkan massa yang lebih besar, jika pemilihan tidak dikembalikan secara konvensional.
“Kami demo menolak pemilihan ketua RT/RW secara e-voting,” ujarnya, Rabu, (21/9).
Dia beranggapan, warga belum siap jika itu diterapkan. Terlebih, mekanisme pelaksanaannya belum disosialisasikan sementara tahun ini akan digelar.
“Demo E-Voting masih banyak terutama kepada masyarakat, hp android konvesional disosialisasikan masyarakat,” tambahnya.
Zainal menambahkan, akses internet bisa menjadi kendala, apalagi masih banyak warga yang belum memiliki telepon genggam berbasis smartphone.
“Banyak warga belum punya smartphone, itu internet juga,” katanya.
Pantauan di lokasi demo penolakan pemilu ketua RT/RW saat ini di Balaikota dan massa juga akan berlanjut di depan kantor DPRD Makassar. (*)