IDEAtimes.id, MAKASSAR – 48 pemuda di salah satu sekretariat organisasi di Jalan Korban 40.000 jiwa, Minggu, (11/9/2022) kemarin digerebek polisi.
Belakangan diketahui, sekretariat tersebut merupakan milik organisasi Batalyon 120, binaan Kapolrestabes Kombes Pol Budhi Hariyanto dan Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto.
Dalam Penggerebekan itu, polisi mengamankan 164 anak panah busur, 4 buah paramg, 1 senjata rakitan jenis papporo dan 3 ketapel busur serta 38 botol minuman keras.
Penggerebekan berawal dari adanya laporan warga sekitar yang merasa resah atas kelakuan para pemuda itu.
Sebab, 48 pemuda tersebut tengah berpesta miras di sekretariat Batalyon 120 usai melakukan pawai keliling dan menonton balapan liar.
Kapolsek Tallo, Kompol Badollahi mengatakan, para pemuda yang ditahan merupakan anak binaan Batalyon 120.
“Iya itu anak-anak (binaan) Batalyon 120 baik yang dari Gowa atau Antang.” ungkap Kompol Badollahi.
“Dan itu yang busur-busur yang ditemukan untuk dimusnahkan makanya dari beberapa kegiatannya Batalyon baik merangkul anak-anak genk motor itu dia simpan di sekretnya hasil dari penggalangannya untuk di musnahkan.” jelasnya.
Terkait penemuan botol minuman keras (miras), Badollahi juga menjelaskan jika hal itu merupakan bagian daripada sitaan Batalyon.
“Jadi dia serahkan juga untuk dimusnahkan bersama-sama nanti. Makanya dia tidak mungkin dikumpul di dalam untuk sesuatu untuk ini tapi disimpan dalam baskom.” ujarnya.
“Makanya itu secepatnya mau diserahkan untuk pemusnahan tapi belum diserahkan sudah turun tim Thunder dari Polda tadi malam disini karena dugaan itu.” tegasnya.
Untuk 48 orang yang diamankan, dia menuturkan jika pagi tadi telah dilakukan pembinaan dan edukasi.
“Tadi pagi (red;minggu) sudah dilakukan edukasi serta pembinaan, karena kan semua itu anak-anak binaan. Karena itu semua yang menjaga, buktinya sekarang Makassar aman, aman dari genk motor aman dari perampok, karena anak-anak ini yang bantu kita mengedukasi yang lainnya.” tandasnya.
Sementara itu Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Hariyanto mengatakan jika Batalyon 120 sudah sering melakukan hal seperti ini.
“Penemuan itu sudah rutin dilakukan oleh Batalyon 120 dalam hal merekrut anak-anak jalanan, merekrut pelaku kriminal, manusianya dibina barang buktinya disuruh serahkan.” ungkap Kombespol Budhi kepada awak media, Senin, (12/9).
“Dari Batalyon tersebut kemudian diserahkan ke Polres dan ini sering dilakukan.” sebutnya.
Terkait penemuan barang tersebut, Budhi berdalih jika sore itu para anggota Batalyon baru saja mengumpulkan barang yang ditemukan.
“Nah rencananya akan diserahkan hari (senin) ini ke Polrestabes namun sudah terlanjur ada patroli yang tidak ada koordinasi dengan kita menemukan itu.” jelasnya.
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto turut menanggapi penangkapan 48 pemuda di sekretariat Batalyon 120.
Menurutnya, botol miras yang ditemukan akan dijual oleh anggita Batalyon untuk membeli token listrik.
“Persoalan botol-botol itu, mereka ini mandiri jadi botol itu dikumplkan untuk bayar listrik jadi ceritanya seperti itu. Cuman ada miskomunikasi padahal jelas-jelas ini bagian daripada program kami,” jelasnya.
Tanggapan Batalyon 120 atas penggerebekan
Koordinator Dewan Komando Batalyon 120, Izal mengatakan, 48 orang diamankan oleh Tim Thunder Dit Samapta Polda Sulsel merupakan anggota Batalyon 120.
“Iya benar anggota Batalyon 120 tapi hanya enam orang. Jadi tidak benar semuanya anggota kami. Yang 42 masih binaan belum jadi anggota.” ungkap Izal saat konferensi pers, Minggu, (11/9) di sekretariat Batalyon 120 Jalan Korban 40.000 jiwa.
“Mereka (42) itu berasal dari Gowa dan Maros yang beraktifitas di Makassar. Kami bina untuk menekan angka kriminal di Jalan.” terangnya.
Terkait penemuan barang bukti berupa anak busur, senjata tajam jenis parang, samurai dan papporo adalah hal yang benar.
Namun kata Izal, barang bukti tersebut adalah hasil sitaan mereka yang didapat dari para anak binaan kemudian dikumpulkan.
“Sedianya kami akan serahkan ke Polrestabes Makassar besok (red; senin) agar mengurangi jumlah benda tajam yang bisa digunakan untuk tindak kriminal.” tegasnya.
Untuk botol minuman keras (miras), Izal mengaku jika itu sengaja dikumpulkan untuk dijual sebagai pembeli token listrik. (*)