IDEAtimes.id, OPINI – Masjid Rujab Gubernur Kenapa Harus Berubah Nama Menjadi Nama Salah Satu Puteri Andi Sudirman?.
Ini pertanyaan yang sebenarnya mengisi kepala hampir seluruh jemaah yang selalu salat di Masjid Aisyah, Rujab Gubernur Sulsel.
Mungkin, setiap kali datang dan pulang dari masjid itu, di kepala jemaah pasti hadir pertanyaan: mengapa masjid ini sekarang berubah nama menjadi Masjid Aisyah?
Apa pertimbangan Andi Sudirman Sulaiman saat menjabat gubernur Sulsel, mengganti nama masjid yang sebelumnya bernama Masjid Baitul Aqsa itu, pada 3 September 2023 lalu.
Rasa penasaran para jemaah ini bukan karena tidak suka dengan nama Aisyah, yang mana nama itu adalah nama istri Rasulullah SAW.
Apalagi, Aisyah adalah nama anak salah satu Khalifah Rasyidin, Abu Bakar Asshiddiq.
Tapi, kebetulan saja, semua jemaah juga tahu, bahwa Aisyah adalah nama salah satu anak perempuan Andi Sudirman Sulaiman.
Makanya, lahir pertanyaan apa urgensi pergantian nama itu? Memang, masjid itu baru saja direnovasi dengan anggaran miliaran rupiah.
Tapi bukankah anggaran itu adalah uang negara? Bukan dari kocek pribadi Andi Sudirman?
Padahal, masjid yang hadir sejak era HZB Palaguna itu, berpuluh-puluh tahun, berganti kepemimpinan di Pemprov Sulsel, tak pernah ada gubernur yang ingin mengganti namanya.
Sehingga, tidak elok rasanya hanya karena direnovasi di eranya, lalu Andi Sudirman ingin mencetak sebuah prasasti yang berkaitan erat dengan pribadinya. Mengganti nama masjid itu dengan nama salah satu anak perempuannya.
Tapi, kami akhirnya paham, melakukan renovasi diikuti perubahan nama yang berkaitan dengan diri pribadi Andi Sudirman bukan hanya terjadi di masjid itu.
Lihat saja Hotel Andalan Toraja. Eks Hotel Batupapan ini lalu disulap menjadi Hotel milik pemprov.
Namanya menjadi Hotel Andalan, merujuk pada tagline yang dia bangun; Gubernur Andalan.
Lihat juga Bandara Andalan Datuk Patimang di Luwu Timur. Ditambahkan embel-embel Andalan.
Yang kami takutkan, gaya Andi Sudirman yang doyan meronevasi karya pendahulu, lalu menamainya dengan nama yang identik dengan sosoknya, ini dicontoh oleh kepala-kepala daerah lain.
Padahal, ini kebiasaan tidak layak contoh karena kental nuansa mencaplok dan menghapus jejak sejarah pendahulu. Maka tolong, kembalikan nama masjid rujab menjadi Masjid Baitul Aqsa.
Andi Baso Jemaah Masjid Baitul Aqsa (sekarang Masjid Aisyah)
Catatan : Tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.