IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kontingen Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipimpin KONI pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara terpuruk.
Target masuk 10 besar perolehan medali dipastikan gagal tercapai.
Jelang penutupan PON Aceh-Sumut pada Jumat (20/9/2024) malam, Sulsel berada di peringkat 16 klasemen perolehan medali.
Sulsel hingga pukul 13.00 WITA, baru mengoleksi 60 medali.
Rinciannya, 10 medali emas, 19 perak dan 30 perunggu. Sulsel kalah jauh dari Jawa Barat mengoleksi total 538 medali.
Di tabel klasemen medali, kontingen Jawa Barat dipastikan keluar sebagai juara umum PON Aceh-Sumut dengan perolehan 538 medali, disusul DKI Jakarta 477 dan Jawa Timur 424.
Perolehan medali Sulsel di PON 2024 lebih buruk dibanding perhelatan yang sama di Papua pada 2021.
Saat itu, Sulsel menutup PON dengan perolehan 11 medali emas, 13 perak dan 13 perunggu.
Wakil Ketua Bidang Organisasi Attock Suharto mengatakan, ada perbedaan antara PON Papua dan PON Aceh – Sumut.
“Jadi bukan terpuruk tapi memang ada perbedaan antara PON PAPUA dan PON Aceh.” kata Attock, Jumat, (20/9).
“Waktu Papua kita hanya membawa atlet sekitar 200 san saja dan di Aceh 400 lebih.” jelasnya.
Lanjut pria bergelar doktor itu, ada beberapa kendala yang dialami oleh atlet saat perhelatan PON berlangsung.
“Kemudian soal Atlet kita ada beberapa kendala atau faktor X, misalnya di Karate atlet kita cederah, nah itu juga menjadi kendala.” tuturnya.
Gagal Target, Apa kata Kepala Dispora?
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel, Suherman, menanggapi anjloknya prestasi pada PON Aceh-Sumut.
Ia bilang seluruh atlet, pelatih dan official sudah berupaya meraih emas.
“Sudah cukup maksimal upaya kita. Mungkin ada provinsi yang lebih baik lagi. Kami sudah berusaha keras, begitulah hasilnya,” ujar Suherman saat dihubungi, Jumat (20/9/2024).
Menurut Suherman, perlu pembinaan berjenjang di semua cabang olahraga agar prestasi Sulsel bisa meningkat di PON selanjutnya.
Suherman berpendapat hal ini sebagai bentuk evaluasi.
Atlet yang masih muda dan meraih medali perak maupun perunggu, akan dipantau terus-menerus untuk persiapan PON selanjutnya.
“Atlet yang masuk 5 besar ini semua masuk monitoring. Jangan dilepas ke provinsi lain. Kita bina secara continue,” kata Suherman.
Meski tak capai target 5 besar, Suherman menyebut perolehan medali Sulsel di PON Aceh-Sumut lebih banyak dibanding saat PON Papua 2021.
“Dari segi prestasi di Aceh cukup banyak. Kalau dari segi jumlah medali, sekarang lebih banyak dibanding Papua. Memang waktu Papua 11 emas, tapi sekarang kita bisa 60 total medali. Di Papua cuma 37,” tandas Suherman.
Diketahui, medali emas pamungkas yang diraih Sulsel di PON Aceh-Sumut berasal dari cabor Tinju. Adalah Yosua Holy Masihor menyumbang emas terakhir untuk Sulsel.
Pada pertandingan di Auditori HKBP Nonmensen, Kamis (19/9/2024), Yosua Holy Masihor menumbangkan atlet DKI Jakarta, Aldom Suguro dalam nomor putra 52-54 Kg. (*)