Kamis, Februari 13, 2025

Peta CDOB Luwu Timur Barat Tersebar, Ambil 6 Kecamatan, Tinggalkan Tambang Nikel

Terkait

IDEAtimes.id, MAKASSAR – Isu pemekaran Kabupaten Luwu Timur  yang belakangan ini ramai dibicarakan nampaknya bukan isapan jempol belaka.

Setelah diwacanakan oleh salah satu pengusaha Luwu Timur baru-baru ini, peta CDOB Luwu Timur Barat yang diusulkan kemudian tersebar luas

Peta tersebut memperlihatkan Kabupaten Luwu Timur dan CDOB Luwu Timur Barat. Kabupaten ini masih dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Di mana, Luwu Timur Barat mengambil 6 Kecamatan di Luwu Timur untuk mekar menjadi Daerah Otonom Baru.

Enam kecamatan itu adalah Mangkutana, Tomoni, Burau, Tomoni Timur, Wotu dan Kalaena.

Jika mekar, Kecamatan ini akan masuk ke dalam Luwu Timur Barat dan meninggalkan perusahaan tambang nikel PT Vale.

Di peta itu juga telah ditandai dua wilayah. Yaitu Kabupaten Luwu Timur Barat (Hijau) dan Kabupaten Luwu Timur (Biru).

Jika perjuangan ini terus berlangsung, maka Luwu Raya saat ini tengah memperjuangakan dua CDOB.

Yaitu CDOB Kabupaten Luwu Tengah dan CDOB Kabupaten Luwu Timur Barat.

Usulan Pemekaran Kabupaten Luwu Timur

Sebelumnya, salah satu tokoh Luwu Timur mengeluarkan wacana pemekaran Kabupaten Luwu Timur.

Tokoh masyarakat Luwu Timur yang bermukim di Makassar, HM Asa’ad Mandas, menilai ide pemekaran Kabupaten Luwu Timur sebagai langkah yang masuk akal dan dapat diterima.

“Luwu Timur adalah salah satu contoh sukses pemekaran kabupaten. Di Luwu Raya, sepertinya hanya Luwu Timur yang memiliki kapasitas ekonomi cukup kuat untuk mendukung daerah baru,” ujar Asa’ad Mandas, Minggu (05/01/2024).

Asa’ad menambahkan, pemekaran Luwu Timur tidak akan melemahkan kabupaten induk, melainkan akan lebih memeratakan pembangunan serta mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.

“Dengan APBD Luwu Timur yang besar, pemekaran menjadi dua kabupaten masih sangat memungkinkan. Daerah induk masih bisa mengawal daerah hasil pemekaran tanpa terlalu terbebani secara finansial,” jelasnya.

Asa’ad menyebut, wilayah barat Luwu Timur yang mencakup Kecamatan Wotu, Burau, Mangkutana, Tomoni, Tomoni Timur, dan Kalaena, dapat menjadi kabupaten tersendiri.

“Kabupaten baru ini nantinya bisa fokus pada sektor pertanian dan perdagangan karena posisinya yang strategis, berada di antara tiga provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

Sementara itu, kabupaten induk yang terdiri dari Kecamatan Angkona, Malili, Wasuponda, Nuha, dan Towuti, dengan ibukotanya di Malili, dapat lebih berkonsentrasi pada pengembangan sektor industri dan pertambangan yang berdaya saing nasional dan global.

“Saya kira langkah memekarkan Luwu Timur sangat strategis dan prospektif, didukung oleh kapasitas ekonomi daerah serta potensi wilayah yang luar biasa,” ujar Asa’ad.

Ia juga menegaskan bahwa pemekaran wilayah pada dasarnya bertujuan untuk kesejahteraan rakyat, mendekatkan pelayanan pemerintahan, dan memeratakan pembangunan. Bukan untuk kepentingan politik sektarian.

“Jika prinsipnya demikian, pemekaran Luwu Timur sangat masuk akal. Wilayah barat Luwu Timur dapat lebih cepat maju jika dimekarkan. Ini juga akan mempercepat pembangunan di kawasan Luwu Raya secara keseluruhan. Silakan dikaji lebih lanjut,” tutup Asa’ad. (*)

spot_img
Terkini

KLB Partai Gerindra, Prabowo Subianto Kembali jadi Ketua Umum 2025-2030

IDEAtimes.id, JAKARTA - Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada Kamis, 13 Februari 2025, di kediaman Ketua Umum...
Terkait
Terkini

KLB Partai Gerindra, Prabowo Subianto Kembali jadi Ketua Umum 2025-2030

IDEAtimes.id, JAKARTA - Partai Gerindra menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada Kamis, 13 Februari 2025, di kediaman Ketua Umum...

Berita Lainnya