IDEAtimes.id, SINJAI – Rencana eksplorasi tambang emas oleh perusahaan PT. Trinusa Resources di Kabupaten Sinjai yang mencakup sekitar 11.362 hektar menuai penolakan.
Tambang emas ini meliputi empat kecamatan di Kabupaten Sinjai yakni Bulupoddo, Sinjai Barat, Sinjai Tengah, dan Sinjai Borong.
Penolakan terhadap tambang emas ini datang dari berbagai kalangan masyarakat, aktivis lingkungan hingga anggota DPRD Sinjai.
Anggota DPRD Andi AzjuMawangsah fraksi Demokrat mengatakan, dirinua secara tegas menolak investasi tambang emas di Kabupaten Sinjai.
Kata Azju, penolakan ini dilakukan untuk menghindari kerusakan lingkungan dan dampak sosial yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Tentu pentingnya mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat, terutama mengingat pengalaman traumatis banjir bandang di masa lalu.” ungkap politisi Demokrat ini, saat dihubungi, Sabtu, (05/7).
Bagi dia, dengan kawasan hutan lindung Sinjai Barat sebagai hulu Daerah Aliran Sungai, aktifitas tambang dapat berdampak luas dan berpotensi mengakibatkan banjir di hilir.
Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh dan pengawasan ketat untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya untuk ekonomi daerah.
“Tetapi kita juga mempertimbangkan kepentingan masyarakat dan lingkungan. Dengan demikian keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.” tegasnya.
Sinjai diterjang Banjir
Hari ini, Sabtu, (05/7) Kabupaten dilanda banjir disejumlah kecamatan salah satunya Sinjai Utara.
Banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan sejak malam sebelumnya, menyebabkan ratusan rumah terendam, dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa.
Selain di wilayah kota, banjir dan longsor juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Sinjai Timur dan Sinjai Tengah.
Sejumlah kelurahan dilaporkan terdampak sepeti Kelurahan Lappa, Biringere, Bongki, dan Balangnipa.
“Alhamdulillah, air perlahan mulai surut. Namun kami tetap mengimbau kepada warga untuk waspada, mengingat curah hujan masih tinggi. Pemerintah melalui BPBD dan Dinas Sosial akan segera menyalurkan bantuan kepada warga terdampak,” ujar Sekda Andi Jefrianto saat memberikan keterangan di lokasi.
Terkait longsor yang mengakibatkan akses jalan terganggu, Pemkab Sinjai telah menjalin koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan agar segera dilakukan penanganan pada jalur provinsi yang tertimbun material longsoran.
“Kami sudah sampaikan kepada pihak PU Provinsi. Diharapkan jalan bisa segera dibuka kembali agar aktivitas masyarakat tidak terganggu terlalu lama,” jelasnya. (*)