IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pernyataan komika Pandji Pragiwaksono yang menyinggung adat istiadat masyarakat Toraja, khususnya upacara adat kematian Rambu Solo’, menuai kecaman luas.
Salah satu yang bereaksi keras adalah Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Rukka Sombolinggi.
Potongan video Pandji yang kini viral di berbagai platform media sosial memperlihatkan dirinya membawakan materi komedi dengan menyebut bahwa masyarakat Toraja kerap menggelar pesta pemakaman yang mahal hingga menyebabkan sebagian warga jatuh miskin.
Ia juga menyebut ada keluarga yang terpaksa “menyimpan jenazah di ruang tamu karena belum mampu menggelar upacara pemakaman.”
Pernyataan itu langsung memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama masyarakat adat Toraja yang menilai materi tersebut melecehkan nilai budaya dan kearifan lokal yang selama ini dijunjung tinggi.
Melalui unggahan di akun media sosialnya, Rukka Sombolinggi menyatakan kekecewaan mendalam atas pernyataan Pandji.
Ia menilai sang komika telah berbicara tanpa memahami konteks budaya dan filosofi yang melatarbelakangi tradisi Rambu Solo’.
“Ada yang kenal laki-laki ini? Sampaikan salam. Saya ingin bertemu. Otaknya perlu dibersihkan biar tidak asbun atas sesuatu yang mungkin dia sama sekali tidak tahu,” tulis Rukka dengan nada tegas, Senin, (03/11) dikutip dara laman Facebook Miliknya.
Lebih lanjut, Rukka menegaskan bahwa masyarakat Toraja adalah keturunan orang-orang pemberani, cerdas, dan bijaksana.
Ia berharap Pandji menunjukkan itikad baik untuk memahami dan menghormati adat yang menjadi bagian dari identitas bangsa.
“Jika ada yang salah, maka wajib dipakilala atau diingatkan. Jika yang bersangkutan tidak menunjukkan itikad baik, barulah kita boleh mengambil langkah-langkah selanjutnya,” tegasnya.
Upacara Rambu Solo’ sendiri merupakan salah satu tradisi penting masyarakat Toraja yang mencerminkan penghormatan tertinggi kepada leluhur dan anggota keluarga yang telah wafat.
Tradisi ini dipandang bukan sekadar pesta, melainkan simbol penghormatan, cinta, dan penghargaan terhadap perjalanan hidup seseorang. (*)
