IDEAtimes.id, MAKASSAR – Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Palopo, Sulawesi Selatan terus disoroti.
Lembaga yang memiliki fungsi pengawasan itu dinilai sudah tidak punya taring dan kekuatan terhadap pemerintah kota Palopo.
Pasalnya, sejak kepemimpinan Naili sebagai Wali Kota dan Akhmad Syarifuddin sebagai Wakil Wali Kota, DPRD Palopo dinilai tidak bernyali dalam hal melakukan pengawasan.
Terlebih baru-baru ini DPRD seakan mendapatkan tekanan untuk membaca RAPBD sesuai yang terlihat dijadwal rapat paripurna.
Saat ini DPRD Palopo dipimpin oleh Darwis sebagai Ketua, yang berasal dari partai NasDem.
Direktur Lembaga Pemerhati Pemerintahan, Ekonomi dan Demokrasi (LP2D) Adit menilai Ketua DPRD Palopo kini bagaikan kelompak “anak PAUD”.
“Sejak ada Wali Kota resmi, DPRD sudah kehilangan taring, ketua DPRD kayak tidak punya lagi gagasan atau seakan melupakan bahwa lembaga yang mereka tempati adalah perwakilan rakyat.” ungkap Adit saat menyampaikan pandangannya terhadap kondisi pemerintahan di kota Palopo, Minggu, (14/12).
“Darwis yang mendapat amanah sebagai Ketua DPRD seakan tidak mampu memperlihatkan keberpihakan terhadap masyarakat.” tambahnya.
Menurut dia, hubungan eksekutif dan legislatif tidak melulu soal keharmonisan saja atau support dalam menjalankan pemerintahan.
Akan tetapi, DPRD harus terus menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawas dan perwakilan rakyat.
“Tapi nyatanya di DPRD Palopo tidak ada lagi terlihat itu, dewan-dewan kami perhatikan hanya mengeluh di media pemberitaan tapi setelah itu tidak ada lagi padahal mereka ini punya hak dan wewenang terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang keliru.” tegasnya.
LP2D pun menyarankan agar DPRD Palopo terkhusus Darwis sebagai ketua bisa sadar diri dan menjalankan fungsinya dengan baik.
“Yah kalau memang tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat, melakukan pengawasan, silahkan mundur, kasihan juga rakyat sudah ada wakilnya tapi (mohon maaf) seperti anak PAUD yang tahunya cuma bermain dan bermain.” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Palopo Darwis yang dihubungi terkait kritikan ini belum memberi respons sama sekali. (*)