IDEAtimes.id, MAKASSAR – Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) dan Kerukunan Keluarga Tana Luwu (KKTL) sukses menggelar musyawara nasional (munas) bersama 20 hingga 21 Nopember 2021.
Munas yang berlangsung di Hotel Claro ini menetapkan tujuh presidium yang nantinya akan menjalankan organisasi.
Setelah ditetapkan, Ketujuh orang tersebut diberi waktu maksimal 3 bulan untuk merampungkan struktural kepengurusan.
Menanggapi hal ini, barisan muda KKLR mengaku akan mengambil alih estafet kepemimpinan jika waktu yang ditentukan tidak ada kepengurusan baru.
“Barisan muda KKLR siap mengambil alih estafet kepemimpinan jika presidium dalam jangka waktu yg di tentu kan tidak mampu menunjukkan Ketua Umum dan membentuk kepengurusan baru.” ungkap Taslim Samad saat dihubungi, Senin, (22/11).
Ia juga menyayangkan dengan penetapan presidium tersebut.
Pasalnya, penetapan presidium itu tidak diatur dalam Anggaran dasar (AD) dan Rumah Tangga (RT) saat munas.
“Masalah yang lain adalah sistem presidium itu tidak ada dalam AD/RT hasil Munas.” tuturnya.
“Ini akibat karena kita tergantung pada satu figur saja. Padahal ada banyak potensi di WTL yg siap pimpinan paguyuban ini.” sebut Taslim.
“Tapi terlepas dari itu, agak runyam memang mengkondisikan dari situasi upnormal menjadi normal.” tegasnya.
Namun disisi lain, ia memberi apresiasi kepada Buhari Kahar Mudzakkar (BKM) selaku ketua KKLR yang mampu menyatukan para tokoh dalam satu paguyuban.
“BKM tokoh besar WTL mampu menyatukan para tokoh-tokoh dalam satu paguyuban.” tandasnya.(*)
