IDEAtimes.id, MAKASSAR – Pemberitaan kecaman terhadap Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) H.A.M Nurdin Halid yang disebut tidak beretika dan profesional bahkan tidak bisa membedakan mana kegiatan pemerintahan dan politik, menuai babak baru.
Pasca Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bulukumba Nirwan Arifuddin Padalangi membantah dirinya sama sekali tidak pernah memberikan komentar ke media yang menyoroti sikap politik NH untuk meminta restu dan doa ikut dalam kontestasi politik 2024 mendatang pada puncak perayaan Harkopnas ke 74 di Kabupaten Sinjai dua hari lalu.
Kini giliran Ketua Golkar Sinjai, Andi Kartini Ottong ikut berkomentar. Bahkan pernyataannya pun cukup mengejutkan.
Kartini yang juga Wakil Bupati Sinjai mengakui bahwa berita dengan komentarnya termuat di media yang menyerang Ketum Dekopin lantaran dianggap mendeklarasikan diri ingin maju di Pilgub Sulsel mendatang sama sekali tidak benar adanya alias hoaks.
Pengakuan itu disampaikan Kartini Ottong ke salah satu senior Golkar melalui saluran telepon yang berdurasi 47 detik.
Percakapan lewat sambungan telepon itu dilakukan untuk mengklarifikasi pernyataannya yang terpublis ke media hingga viral karena menyoroti sikap politik NH di Harkopnas yang dipusatkan di Kabupaten Sinjai, Sabtu (11/12/2021).
“Maaf saya menggangu. Jadi, orang yang mengirim pesan ke kita, apakah betul tidak mengenalinya. Dia wartawan atau apa?,” tanya salah seorang senior Partai Golkar ke Kartini untuk memastikan pemberitaan tersebut.
“Iya, saya tidak kenal orangnya” jawab Kartini Ottong kepada politisi Golkar tersebut dengan tegas.
Bahkan dalam konfrontasi lewat telepon itu, Kartini mengakui dirinya sama sekali tidak mengenal wartawan itu apalagi sampai membuat pernyataan tersebut ke awak media sebagaimana narasi yang termuat di beberapa media online.
“Iye, tidak pernah saya berkomentar apapun, ke teman-teman wartawan.” kata Kartini mengakui hal itu tidaklah benar adanya.
Sebelumnya, Ketua Golkar Sinjai yang dicatut namanya dalam pemberitaan mengecam NH menegaskan kehadirannya di acara Hakornas ke 74 di Sinjai sama sekali tak ada hubungan dengan deklarasi NH sebagai calon gubernur 2024.
“Saya hadir sebagai Wakil Bupati Sinjai, karena Sinjai tuan rumah. Pak Gubernur diwakil kadis koperasi Sulsel. Kalau ada yang deklarasi calon gubernur, sungguh itu di luar agenda acara dan itu sangat tidak beretika dan tidak profesional,” ujar Kartini.
Tini Ottong, bahkan menilai deklarasi Cagub di acara Hakornas itu, justru merusak citra NH sebagai tokoh nasional yang dianggap tidak memahami tata krama pemerintahan.
“Nurdin Halid seperti mempermalukan dirinya sendiri. Pasalnya saat NH menyatakan sebagai calon gubernur dalam sambutannya, beberapa tamu yang hadir langsung terkejut,” ucap Tini.
Ia pun menyarankan NH untuk tidak terlalu kesusu dalam berpolitik. Bahkan, menurut srikandi Partai Golkar ini, NH harus meminta maaf secara terbuka dan mengatakan deklarasi dirinya Cagub yang disusupkannya di acara Hakornas ke 74 itu dianggap tidak ada.
“Ini bisa mencederai ketokohan NH di tingkat nasional, apalagi NH ini adalah senior di Partai Golkar, harusnya memberi contoh etika politik yang baik,” tandas Tina. (rls)