IDEAtimes.id, MAKASSAR – Razia kondom atau alat kontrasepsi di setiap peringatan Hari Valentine 14 Februari masih menua pro kontra.
Pasalnya, hal tersebut dianggap keliru dan dianggap tidak berefek kepada pelaku sex bebas di kalangan anak muda.
Pakar kesehatan menilai, Jika razia kondom dianggap soal norma dan sex bebas, maka yang di fokuskan ialah edukasi seksual sejak awal.
“Masih heran kalau pas valentine mala razia kondom .” kata dokter Tirta di akun Twitternya, Senin, (14/2).
“Tujuannya apa? Fungsi kondom adalah mencegah penyakit menular seksual dan sebagai alat kontrasepsi. Kalau kaitannya ama “norma” dan sex bebas, yang difokuskan ya edukasi seksual sejak awal.” lanjut dia.
Dia menuturkan, meskipun razia kondom menghasilkan puluhan Ton, namun dirinya menganggap itu tidak berguna.
“Mau anda razia kondom sampe ber ton-ton , tetap aja kalau udah sepasang sejoli udah sange (Nafsu) tetap digas.” ujarnya lagi.
“Terus cara mencegah? Yang bisa dilakukan ya hanya edukasi seksual sejak dini.” katanya.
Tirta juga mengklaim jika tidak selamanya pajangan kondom akan membuat otak akan berpikir mesum.
“Apakah kalau kita majang kondom otomatis otak akan sange? Ya tidaklah.” ucapnya.
“Alurnya : otak sange > lalu cari kondom > ente razia kondomnya > otak tetap santai tetap digas.” tutupnya.
Sementara itu, Razia kondom sendiri dilakukan oleh Satpol PP Kota Makassar pada malam valentine, Rabu, (13/2/2022).
Dari razia itu, Satpol PP menyita ratusan dos kondom di mini market dari berbagai merek. (*)
